Majene, Beritaini.com – Dalam gegap gempita nama bayi yang lahir di pengungsian disematkan oleh seorang relawan kemanusiaan Muliadi Prayitno. Ia bergerak terus memahat peradaban dengan jiwa yang tulus.
Pos perempuan ini terus menjelajahi wilayah terisolir yang terdampak gempa dan sulit terjangkau. Bahkan, Ia sempat memberi nama bayi yang lahir di tenda pengungsian.
“Ada 1 nama bayi di Kabiraan saya beri nama Nur Aliah Putri Gempita. Sedangkan bayi lainnya orang tuanya memberi nama Nur Aisyah Gempita,” kata Muliyadi Prayitno dalam pesan singkatnya kepada beritaini.com, Minggu, 31 Januari 2021.
Pasca gempa berkekuatan 6,2 M mengguncang wilayah Majene dan Mamuju, Sulbar, Jumat dini hari, 15 Januari 2021.
Ribuan pengungsi menempati camp – camp pengungsian di ratusan titik ysng tersebar.
Dari data Posko Perempuan ada 283 jiwa atau 79 KK, terdiri 69 balita, 9 ribu ibu hamil dan 13 bayi. Mereka ini masih sangat membutuhkan bantuan.
Ditempat pengungsia itulah Pos Perempuan menyalurkan bantuan seperti kebutuhan dasar bayi, balita dan ibu hamil.
Relawan kemanusian ini pun nampak memberi sepasang sandal jepit untuk anak – anak pengungsi.
Sang anak nampak malu – malu saat menerima sandal jepit itu. Kendati ditengah wabah corono dan duka yang mendalam. Mereka tetap patuhi prokes dengan menggunakan masker.
Pos Perempuan menyapa anak-anak pengungsi. Ia mengajak mengobrol dan berfoto bersama. Menariknya anak – anak itu nampak menggunakan masker. Bahkan ratusan masker anak – anak telah disalurkan.
Ibu pertiwi boleh berduka. Tapi anak – anak di pengungsian harus ceria.