Mamuju, Beritaini.com – Gempa bumi yang menimpa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat menyisakan trauma, depresi, perasaan tertekan dan rasa khawatir berlebihan, khusus bagi mereka yang masih anak-anak. Hal Ini karena anak-anak belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya.
Untuk memulihkan kondisi psikis masyarakat yang trauma akibat gempa, Biro SDM Polda Sulbar berkolaborasi dengan Biro Psikologi SSDM Polri dan Biro SDM Polda Sulsel menggelar trauma healing di tenda-tenda pengungsian Polda Sulbar dan Stadion Manakarra Mamuju, Rabu 27 Januari 2021.
Nampak para polwan berbincang bincang, bernyanyi hingga bermain dengan anak-anak di tenda pengungsian.
Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Pol Syamsu Ridwan menjelaskan bahwa trauma healing sangat dibutuhkan oleh anak yang menjadi korban gempa bumi. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk menyelamatkan masa depan si kecil, agar kembali tertata dengan baik dan berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.
Selain itu, ia berharap agar para orang tua dapat menjadi konselor trauma healing kepada anaknya dengan tetap bersikap tenang dan meluangkan waktu untuk bermain.
“Trauma healing ini sangat dibutuhkan oleh para korban utamanya bagi anak-anak agar rasa trauma dalam diri mereka bisa hilang dan tidak terbawa hingga mereka tumbuh dewasa nantinya,” jelas Syamsu yang dilansir Humas Polda Sulbar.
Menurut Syamsu, trauma healing ini akan terus berlangsung beberapa hari kedepan hingga rasa trauma yang meyerang psikologi para korban dapat berkurang.