Belanda, Beritaini – KKSS EROPA di Belanda melalui kegiatan gebyar budaya Sulawesi Selatan dan milad 1 tahun berdirinya KKSS EROPA. Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, pengurus KKSS EROPA Paris, koordinator wilayah KKSS Jerman, koordinator wilayah Spanyol, dan tokoh masyarakat Sulsel Prof.Dr.dr.A.Asadul Islam,S.PBS (Dekan Fakultas Kedokteran Unhas), Sabtu (01/07)
Busana dan pernak pernik adat Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar mewarnai seluruh rangkaian acara. Meskipun bernuasa budaya namun lagu Indonesia Raya mengawali rangkaian acara menyusul lagu mars KKSS.
Jamaluddin Jahid selaku pendiri KKSS EROPA dan juga sekertaris DPW Himpunan Keluarga Massenrempulu, dalam sambutannya mengucapkan “terima kasih kepada Dubes RI untuk kerajaan Belanda dan seluruh warga Belanda atas apresiasi dan dukungannya terhadap warga KKSS selama ini,” kata Jamal di depan para peserta.
“Yakinlah dukungan dan apresiasi tersebut tidak akan kami sia-sia untuk kemajuan bangsa terkhusus Sulsel. Gedung De Brug yang penuh sesak menjadi bukti bahwa orang Sulsel jika diberi amanah yakinlah “dek na pakasirikki” (tidak akan mengecewakan), kami menjaga amanah leluhur Siri’ na Pacce”. Semoga suguhkan seni, budaya dan kuliner dapat memberi kesan dan pesan buat warga di Belanda dan tamu undangan. Datanglah ke Sulsel untuk melengkapi pengetahuan, yakinlah tidak akan menyesal,” terangnya.
Dubes RI untuk Kerajaan Belanda pada sambutanya menyatakan rasa bangga kepada panitia atas terselenggaranya gebyar budaya Sulawesi Selatan yang berlangsung sukses dan meriah. Ciri-ciri warga Sulsel adalah perantau, teguh menjaga adat leluhur dan kokoh memelihara tali persuadaraan. Berdirinya KKSS EROPA menjadi bukti teguhnya persaudaraan diantara perantau warga di Sulawesi Selatan. Hal ini sangat mendukung kemajuan bangsa Indonesia lebih khusus bagi Sulsel.
“Saya sangat terkesan dengan mars dengan kalpada lao tappada upe” (kita sama merantau tapi rejeki kita tidak selamanya sama),” terangnya.
Gelar budaya menampilkan beragam tarian daerah diantaranya tarian Bosara, Pa’gellu, Mappadendang, Pa’pangngan, dan Tarian 4 Etnis (Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar), lagu daerah oleh Harry Mantong (Finalis Indonesian Idol), fashion show pakai empat etnis, dan pagelaran pernikahan adat bugis. Para penonton berdecak kagum dan terpesona mulai pukul 17.00 – 23.00 menyaksikan kekayaan budaya Sulsel yang dikemas apik oleh panitia. Duta Besar RI tak meninggalkan tempat hingga acara berakhir bahkan menyumbangkan beberapa lagu dan ikut menikmati tarian Ma’dero dan berjoget bersama peserta.(**)