BPN/ATR SulbarMamujuSulawesi Barat

Kepala ATR/BPN Sulbar: Reforma Agraria Peluang Tingkatkan Ekonomi

×

Kepala ATR/BPN Sulbar: Reforma Agraria Peluang Tingkatkan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

BPN/ATR Sulbar

Mamuju, Beritaini.com – Rapat koordinasi awal (Rakorwal) gugus tugas reforma agraria Provinsi Sulbar dibuka Gubernur Sulbar Suhardi Duka di Ballroom Andi Depu Lt. 3 Kantor Gubernur, Rabu 25 Juni 2025.

Rakorwal tersebut dihadiri Kepala ATR/BPN (Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) Sulbar, Budi Kristiyana, jajaran Forkopimda Sulbar, Plh Sekertaris Pemprov Sulbar Herdin Ismail, Balai Kehutanan Wilayah Sulawesi, tim gugus tugas, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar.

“Reforma agraria bertujuan mengurangi ketimpangan lahan, dapat menangani konflik agraria, menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan serta menjaga kehidupan masyarakat,” kata Suhardi Duka yang akrab disapa dengan SDK.

SDK mengajak seluruh elemen pemerintah termasuk TNI-Polri untuk senantiasa melaksanakan dan meningkatkan reforma agraria tahun 2025.

Baca juga:  Idris Bahas Efektifitas DBH dan Pemanfaatannya di FGD

“Jadi kita harap reforma agraria di Sulbar bisa berjalan dengan baik yang dikerjakan bersama. Saya waktu di DPR RI Komisi IV sangat kritis terhadap ketidak adilan kepemilikan tanah di Indonesia,” ungkap Suhardi Duka.

“Apalagi, Presiden Prabowo Subianto melihat kenyataan ini dan ingin melakukan reforma agraria untuk menciptakan rasa adil, sekaligus menciptakan kemakmuran ditengah kepemilikan rakyat,” sambungnya.

“Jadi saya sangat menyambut reforma agraria yang dilaksanakan BPN Sulbar. Apalagi sesuai penyampaian Kepala BPN bahwa target tahun 2025 kita sudah mencapai 95 persen pada bulan Juni ini,” beber Gubernur Suhardi Duka.

Dengan demikian, Suhardi Duka akan mengusulkan kembali untuk menambah target dua kali lipat agar bisa dicapai untuk tahun 2026.

Baca juga:  Pejabat Pemprov Sulbar belum Berbasis Kompetensi, Asesmen Hadirkan Pemerintahan yang Efektif

Kepala BPN Sulbar Budi Kristiyana menyampaikan Rakor awal ini dilaksanakan untuk percepatan program reforma agraria, apalagi ini merupakan program strategis nasional.

“Ini memiliki peran penting untuk pemasaran, kepemilikan dan pemanfaatan serta penyelesaian konflik agraria,” ucapnya.

Sementara itu, reforma agraria dilaksanakan dengan memperhatikan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi landasan kuat untuk meningkatkan investasi wilayah Sulbar.

“Dapat menjadi peluang pengembangan infrastruktur, pertanian, pariwisata dan sektor-sektor lainnya. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi di Sulbar,” tandasnya.(*)