Mamuju, Beritaini.com – Seorang pengungsi bernama Herman, begitu bersemangat menceritakan keluhannya soal tak adanya toilet di tempat pengungsian.
“Tidak ada toilet yang layak,” kata Herman sembari menunjuk sebuah toilet darurat berbahan bak air minum berukuran bessr yang dibuatnya sendiri.
Toilet darurat itu digunakan puluhan pengungsi. Khususnya kaum hawa.
“Tollet darurat ini untuk wanita saja,” ujarnya.
Herman menempati tenda pengungsian di pinggiran stadion Manakarra itu. Sementara di dalam stadion cukup lumayan dengan fasilitas dapur umum dan posko medis.
“Dapur umum diprioritaskan bagi pengungsi yang ada didalam stadion. Sedangkan diluar tidak,” ungkap salah seorang pengungsi Amri yang tinggal di luar stadion.
Dari pantauan beritaini.com ratusan pengungsi memadati stadion. Mereka tak ingin kembali ke rumah sebelum aman betul. Apalagi gempa susulan masih terus terjadi dengan skala kecil.
