Beritaini.com – Negara bagian Pennsylvania menegaskan Biden meraih suara elektoral sebanyak 273, melebihi batas elektoral minimal 270 yang diperlukan untuk menuju Gedung Putih.
Biden dari Partai Demokrat juga dipastikan menang di Nevada, negara dengan enam suara elektoral dan sejauh ini total ia meraih 279 elektoral.
Sejak 1992, Nevada merupakan negara bagian yang sering memenangkan Demokrat dalam kancah pemilihan presiden AS, namun pada tahun 2000 dan 2004 mendukung George W Bush dari Partai Republik.
Biden akan memberikan pidato kemenangan pada Sabtu sore waktu setempat atau hari ini sekitar pukul 08:00, Minggu 08 November 2020.
Trump masih menyangsikan kemenangan Biden, ia menjelaskan bahwa pemilu belum berakhir.
“Fakta sederhana adalah pemilu masih jauh dari berakhir. Joe Biden belum ditetapkan sebagai pemenang di negara bagian manapun, apalagi di negara bagian yang sangat ketat,” kata Trump dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh tim kampanyenya.
Tim kampanye Trump menyatakan calon mereka belum mempunyai rencana untuk mengakui kemenangan Biden, sementara tim hukum Trump mengatakan akan mulai bekerja pada Senin 09 November 2020.
Biden menyatakan, saatnya bagi Amerika untuk bersatu dan membuang kemarahan.
“Kampanye telah berakhir, saatnya melupakan kemarahan dan retorika kasar dan bersatu sebagai bangsa,” ucap Biden.
Dalam cuitannya di Twitter, Biden menuliskan, “Amerika, saya merasa terhormat, telah memilih saya memimpin negara besar kita.”
America, I’m honored that you have chosen me to lead our great country.
The work ahead of us will be hard, but I promise you this: I will be a President for all Americans — whether you voted for me or not.
I will keep the faith that you have placed in me. pic.twitter.com/moA9qhmjn8
— Joe Biden (@JoeBiden) November 7, 2020
“Kerja di depan kita akan sulit, namun saya berjanji, saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika – terlepas dari apakah Anda memilih saya atau tidak,” jelas Biden di Twitter, Sabtu 07 November 2020.
Kamala Harris akan menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika. Sementara Trump akan tercatat dalam sejarah Amerika sebagai presiden pertama yang tidak terpilih untuk periode ke dua.