AdvertorialSulawesi Barat

Trend Terpapar Covid di Sulbar Belum Landai, Shalat Jumat Belum Bisa di Masjid

×

Trend Terpapar Covid di Sulbar Belum Landai, Shalat Jumat Belum Bisa di Masjid

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Beritaini.com – Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) melakukan rapat melalui video Conference terkait penyelenggaraan salat berjamaah di Mesjid ditengah Pandemi Covid-19.

Dalam rapat tersebut hadir Kajati Sulawesi Barat, Danrem 142 Tatag, Wakil Bupati Majene, Wakil Bupati Pasangkayu, perwakilan MUI Sulawesi Barat, Kepala BPBD Provinsi, Kadis Kesehatan Sulbar, Kepala Kemenag Sulbar, Kepala Biro Kesra, serta para Kepala Kemenag Kabupaten, berlangsung Rabu malam (27 Mei 2020).

ABM menyampaikan untuk  pelaksanaan Shalat Jumat rencana sudah akan membuka Masjid pada Jumat, 29 Mei 2020, namun harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

“Akan tetapi, berdasarkan masukan dari peserta rapat malam ini,  kami putuskan bahwa belum dapat melaksanakan shalat jum’at berjamaah pada minggu ini, dan kita tetap mengacu pada surat edaran yang lama untuk tetap shalat dhuhur di rumah saja, sebagai pengganti Shalat Jum’at,” tutur mantan Bupati Polman dua periode itu.

“Masyarakat diharap tetap bersabar, mudah-mudahan dalam bulan Juni ini sesuai prediksi, kita sdh bisa kembali shalat jum’at berjamaah di Masjid,” tambah ABM.

“Wakil Bupati Majene, Lukman menyampaikan, mencermati perkembangan rapat, Ia mengemukakan bahwa Pemkab Majene lebih awal telah melakukan  rapat terkait pelaksanaan Ibadah Shalat Jum’at untuk minggu ini.

Baca juga:  Akibat Covid-19, Recovery Ekonomi Indonesia 2021 Rebound Juga Moderat

“Pada intinya kami siap melaksanakan petunjuk dan perintah dari Pemerintah Sulbar apapun itu terkait pelaksanaan Shalat Jum’at di Masjid,” kata Lukman.

Kajati Sulbar, Darmawel Aswar menyampaikan bahwa saat ini Sulbar dalam pandemic Covid-19 dan trendnya sedang naik.

“Bila  kita lihat trend nya ini, akan menjadi pertimbangan juga. Bila kita perbolehkan shalat jum’at pada daerah tertentu, apa tidak akan ikut daerah lain juga untuk shalat jum’at juga,” tukas Darmawel.

“Pertimbangan kami bahwa saat ini trend Covid19 di Sulbar sedang  naik, apa sudah siap segala fasilitas dan tenaga medis kita, bila tiba-tiba  banyak yang terpapar. Untuk itu, perlu  perhatian dan kehati-hatian bila kita mulai membuka masjid untuk shalat jum’at,” pungkasnya.

Darmawel menyarankan agar masjid dibuka untuk Shalat Jumat di bulan Juni mengutip salah seorang profesor Unhas jika trend terpapar Covid-19 grafiknya melandai.

“Saran saya sebaiknya  shalat Jum’at nya di masjid dibuka di bulan Juni saja, bila trend nya sudah mulai melandai menurut prediksi dari salah seorang profesor dari Unhas,” ucap orang nomor satu di Kejaksaan Tinggi Sulbar itu.

Baca juga:  Pemprov Sulbar Alokasikan Rp14 Milyar dan Lakukan Pergeseran Anggaran Tangani Covid-19

Kepala Kemenag Sulbar, Muflih B Fattah menyampaikan, menyikapi keinganan masyarakat muslim yang ada di Sulbar dan berdasarkan penyampaian dari Menteri Agama RI, dimana sudah  akan membuka beberapa masjid untuk dapat melaksnakan shalat jum’at. 

“Selanjutnya kami akan serahkan kepada Pak Gubernur untuk dapat memutuskan tentang pelaksanaan Shalat Jum’at berjamaah di wilayah Provinsi Sulbar,” kata Muflih.

Dari MUI Sulbar menyampaikan pertimbangan, bahwa kondisi Covid-19 di Sulbar pada kenyataannnya belum menurun.

Kesadaran dan disiplin masyarakat juga masih kurang, terutama di tempat umum. Di lain pihak, Umat Islam sangat merindukan untuk dapat shalat Jum’at dan berjamaah.

“Bila memang sudah diyakini bahwa di tempat tersebut sudah aman covid -19 dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan,” ujar seorang perwakilan MUI Sulbar.

“Bila masih rawan, sebaiknya kita menunggu sampai bulan juni. Selanjutnya kami serahkan sepenuhnya kepada bapak Gubernur terkait keputusan shalat jum’at berjamaah,” tandas MUI Sulbar.

Example 300250