Beritaini, Resensi – Membaca buku dalam suasana batin pandemi covid-19 sangat menarik, karena bisa menjadikan pembaca produktif hingga terhindar dari perasaan tertekan.
Pandemi ini telah menjadikan banyak orang kaget, karena harus terbatas dalam melakukan aktifitas.
Buku terbaru RMBook ini bisa menjadi teman setia dalam mengarungi ujian berat covid-19. Dengan tampilan menawan, pilihan kata dan kalimat mudah dicerna dengan sajian yang penuh warna.
Motivasi penulis yang kini menjadi wakil rakyat di Senayan, sebagai pertanggungjawaban pada publik tentang apa yang dilakukan di Komisi III DPR RI.
Buku ini adalah satu dari sekian banyak buku Hinca selama ini, yang menurutnya sebagai pandangan mata sekaligus rekaman pendapat dan sikap dirinya terhadap isu-isu yang dibahas.
Yang menarik dari buku ini adalah merekam salah satu bagian penting dalam transisi memasuki pemerintahan Presiden Jokowi pasca terpilih pada Pilpres 2019. Waktu itu, ada pemanggilan Tito Karnavian yang dengan naluri jurnalisnya, penulis buku merasa tergelitik.
Sontak saja naluri ini memantik Hinca, ada apa gerangan. Apakah nanti Kepolisian RI berada di bawah Kemendagri? Tapi pertanyaan itu tidak kunjung bisa terjawab, sampai akhirnya Hinca fokus pada siapa pengganti Tito Karnavian dan bagaimana nasib institusi Polri ke depan.
Hinca adalah pelaku yang terlibat dalam proses penjaringan Kapolri, sehingga dengan buku ini masyarakat akan lengkap esensi proses, harapan, dan tantangan yang dihadapi Polri dan pimpinannya.
Hampir keseluruhan buku ini adalah deretan memori yang akan diingat oleh Kapolri Idham Azis kala menjalani tahap demi tahap hingga terpilih menjadi pucuk pimpinan Korp Bhayangkara.
Hinca berhasil mendedahkan situasi dan deskripsi mengenai fit and proper test di Komisi III DPR RI, sebagaimana perintah undang-undang. Karena itu buku ini diberi judul “14 Bulan Idham Azis Bisa Apa?”, sebagai harapan untuk terus memanfaatkan waktu di tengah tantangan berat tugas Polri.
Angka 14 merupakan usia pengabdian yang tersisa dari seorang Idham Azis di tubuh Polri, yang sebelum pensiun buku ini bisa menjadi tinta harapan untuk Idham Azis dari seorang Hinca.
Dan 14 bulan bukan waktu yang lama, bukan pula waktu yang sebentar yang semua tergantung perspektif Idham Azis memimpin Polri.
Melalui buku ini akan terbaca oleh publik bahwa kinerja Polri selama dipimpin oleh Tito Karnavian dapat dikatakan membanggakan dan itu membentuk ekspektasi yang tinggi dari publik pada Polri di masa mendatang.
Karena tantangan makin kompleks, dengan tetap semangat pantang menyerah yang dalam filsafat hidup Hinca diredaksikan oleh kearifan lokal Medan #NggaAcciCeng, jangan cepat menyerah bagi Polri untuk memasuki dekade 2020.
Karena dalam buku ini ada tujuh program Idham Azis sehingga dapat menjadi panduan bagi insan Polri pada berbagai jenjang tanggung jawab dalam hal manajemen, penyusunan program prioritas dan kepemimpinan.
Di akhir pembahasannya, pembaca disajikan testimoni the dream tim Polri yang senada dalam usaha melayani masyarakat di bawah kepemimpinan Idham Azis.
Testimoni inilah pada akhirnya akan menjadi angin segar dalam upaya lepas dari jerat covid-19 dengan kekompakan jajaran kepolisian dari setiap sudut tanah air.