MamujuPilkada Mamuju

Lima Tahun Habsi-Irwan Banyak Persoalan, Sebut Kemiskinan Meningkat Karena Pendatang

×

Lima Tahun Habsi-Irwan Banyak Persoalan, Sebut Kemiskinan Meningkat Karena Pendatang

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Beritaini.com – Perhelatan demokrasi pada tahapan Pilkada Mamuju memasuki babak Debat Publik yang diselenggarakan KPU Mamuju di Matos Hotel Mamuju, Sabtu 31 Oktober 2020.

Debat Publik KPU Mamuju tersebut mengusung tema, “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah serta Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat dan strategi penanganan Covid-19,” diikuti pasangan Nomor 1 Sutinah Suhardi-Ado Mas’ud dan nomor 2 Habsi Wahid-Irwan SP Pababari.

Pada sesi ketiga, Sutinah Suhardi mempertanyakan hampir lima tahun kepemimpinan Habsi-Irwan yang menyisakan banyak persoalan. Diantaranya kemiskinan yang terus meningkat, penempatan ASN pada posisi strategis tidak proporsional, gaji tenaga kontrak yang belum terbayarkan, hasil ujian nasional SMP terendah di Sulbar, pengelolaan aset yang amburadul, feri mini yang viral, pembangunan Manakarra Tower ditengah pandemi covid-19.

Baca juga:  Sambangi Gubernur Sulbar, BRI Fokus UMKM Sektor Pangan

“Apa yang menjadi hambatan dan kendala semua ini terjadi?” tanya Sutinah kepada Habsi-Irwan.

Calon Bupati Petahana, Habsi Wahid bersama Irwan Pababari, sebut bahwa penyebab pertumbuhan angka kemiskinan di Kabupaten Mamuju adalah semakin banyaknya pendatang.

“Rata-rata orang yang datang di Mamuju para pencari kerja, jadi itu yang menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan,” kata Habsi.

Habsi menampik rendahnya IPM di Mamuju, menurutnya IPM Mamuju tertinggi di Sulbar.

Diketahui bahwa secara absolut angka kemiskinan di Kabupaten Mamuju dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Pada tahun 2016 sebanyak 17.470 jiwa warga miskin di Mamuju Sulbar, tahun 2017 sebanyak 19.110 jiwa, tahun 2018 20.420 jiwa, serta tahun 2019 sebanyak 20.570 jiwa, sesuai data yang dikeluarkan oleh BPS Mamuju.

Baca juga:  Kemelut SK PAN Terjawab, Tina-Ado Jadi Pemenang

Sementara pertanyaan paslon nomor urut 1, soal penempatan ASN pada posisi strategis tidak proporsional, gaji tenaga kontrak yang belum terbayarkan, hasil ujian nasional SMP terendah di Sulbar, pengelolaan aset yang amburadul, feri mini yang viral, pembangunan manakarra tower ditengah pandemi covid-19, tidak dapat dijawab oleh petahana.(Anr/Sgr)