Mamuju, Beritaini.com – Dinas Sosial Kabupaten Mamuju melalui Bupati Mamuju, St Sutinah Suhardi menyerahkan dana bantuan sosial sebesar Rp 15.000.000,- per jiwa kepada 87 ahli waris dari 95 korban gempa Mamuju. Penyerahan secara simbolis dilakukan di tenda kerja Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, Senin 01 Maret 2021.
Bantuan langsung tunai tersebut diserahkan kepada 6 orang perwakilan ahli waris oleh Bupati Mamuju, Ketua DPR Provinsi Sulawesi Barat, Dandim 1418, Kapolresta Mamuju, Kajari, serta perwakilan Bank Mandiri.
Dalam laporan Kepala Dinas Sosial yang dibacakan Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, Drs Muzakkir, dijelaskan bahwa dasar pelaksanaan penyaluran bantuan tersebut adalah Peraturan Menteri Sosial Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai Bagi Korban Bencana.
Bantuan langsung tunai tersebut dimaksudkan agar terlaksananya kegiatan pemberian bantuan stimulan pemulihan dan penguatan sosial yang tepat sasaran secara efektif dan efisien, terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana, juga demi terlaksananya rehabilitasi, rekonstruksi, dan relokasi bagi korban bencana yang akuntabel.
Bantuan yang berlangsung sejak sejak 24 Februari 2021 tersebut, diawali dengan penyerahan secara simbolis oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Bidang Agama dan Sosial, bersama Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam kepada penerima manfaat, bertempat di Bank Mandiri Cabang Mamuju. Nilai bantuan sosial santunan ahli waris korban bencana gempa sebanyak Rp 15.000.000,- per korban jiwa, dengan total bantuan sebanyak Rp 1.425.000.000,-
Muzakkir dalam laporannya menyebutkan bahwa masih ada 2 korban jiwa yang belum teridentifikasi alamatnya.
“Alamat yang tertera di laporan ada, tapi ketika kami kroscek ke lapangan, tetangga-tetangganya tidak ada yang kenal. Kami akan tindaklanjuti lebih jauh untuk mengetahui apakah korban hanya orang yang kebetulan singgah atau bagaimana,” jelas Muzakkir.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Hj Sitti Sutinah Suhardi, dalam sambutannya mengungkapkan rasa prihatin dan belasungkawa kepada keluarga korban bencana gempa Majene dan Mamuju.
“Tolong jangan dilihat nominalnya. Kami mengerti berapapun uang tidak akan bisa mengembalikan nyawa,” pungkas Bupati perempuan pertama di Mamuju itu.
Sutinah juga berharap bencana 15 Januari 2021 lalu bisa menjadi cermin bagi persiapan mitigasi bencana di masa mendatang.