Sutinah Suhardi bersama jajaran terkait, seperti BPBD Mamuju, Dinas Sosial, Basnas, Tagana, PMI dan Dinas Kesehatan untuk melakukan tanggap darurat pada korban yang ditimpa bencana kebakaran tersebut.
Pantauan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Mamuju, 29 rumah dinyatakan hangus terbakar, 30 Kepala Keluarga (KK) dengan 124 jiwa terdampak dalam peristiwa kebakaran pada Kamis malam 17 Agustus 2023, sekitar pukul 23:30 dan saat ini korban terdampak berada di tenda pengungsian BPBD Mamuju dan Dinsos Mamuju.
Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi mengungkapkan bahwa saat kejadian, pihaknya telah berkoordinasi dan memerintahkan kepada BPBD, Dinsos, Dinkes, Tagana PMI dan BAZNAS untuk melakukan tanggap darurat.
“Jadi kami sudah turunkan dari tadi malam pas kejadian dari BPBD, bersama dengan Tagana, sudah membangun tenda-tenda darurat untuk menampung para korban kebakaran untuk sementara,” tutur Sutinah.
“Dan hari ini saya datang juga bersama bersama dengan teman-teman PMI, BAZ, dari pemkab sendiri dan kemensos sendiri untuk memberikan bantuan ke para korban,” imbuhnya.
Nampak BPBD mamuju bersama Tagana dan Dinsos masih terus melakukan asesmen untuk memastikan kebutuhan para korban dan kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran.
“Dari BPBD mereka masi asesmen apa-apa saja kebutuhan para korban, selanjutnya akan dilaporkan kepada saya,” tandas Sutinah.
Sutinah juga memberikan semangat bagi para korban saat menyapa mereka di tenda pengungsian.
“Untuk para korban, mohon bersabar karena ini ujian ya, karena kita tidak tahu namanya musibah itu tiba-tiba datang. Apalagi rumah warga rata-rata terbuat dari kayu tambah lagi jualan bensin, tabung gas jadi apinya cepat sekali merembet dari rumah kerumah,” jelas Sutinah.
Bantuan yang disalurkan oleh Pemkab Mamuju berupa logistik, sembako dan makanan siap saji di posko pengungsian. Bantuan itu diserahkan secara simbolis Bupati Mamuju kepada lurah Simboro.(*/Ed)