Mamuju, Beritaini.com – Pemberlakuan sistem buka tutup pintu masuk area kantor Gubernur Sulbar untuk kedisiplinan para ASN, menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Termasuk dari Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi.
Pasalnya kebijakan ini diduga telah mengakibatkan seorang pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar menjadi korban dilindas mobil pegawai lain yang mengejar ceklock (absen) pagi.
Politisi partai Demokrat Sulbar itu menilai kebijakan buka tutup pintu perlu ditinjau karena pegawai atau ASN sekedar mengejar absen.
Dilansir dari inisulbar.com, Kamis (23/01), Suraidah telah mewanti-wanti bahwa kebijakan buka tutup pintu yang berlaku di pemprov Sulbar berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Dari kemarin kan saya sudah komentari, bahwa kebijakan ini perlu ditinjau. Karena orang itu (ASN – red) sekedar mengejar ceklock, sekedar mengejar absen. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab,” pungkas Suraidah, Jumat (24/01).
Sistem ini juga berdampak pada antrian panjang yang menumpuk di depan gerbang utama pintu masuk kantor gubernur sulbar karena akses masuk pegawai hanya satu pintu dan menanjak.
“Kan kasian, syukur ini orang tidak meninggal, kalau meninggal pasti komplain ke pemerintah, ke kita. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Suraidah Ketua DPRD Sulbar.
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muh Idris, saat dikonfirmasi mengatakan, “saya baru dapat informasi dari staf, klarifikasinya nanti hubungi saya lagi,” ujar Idris.