Mamuju, Beritaini.com – Dalam upaya memutus mata rantai penularan covid-19, Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Kesehatan, melaunching gerakan ‘Gebrak Vaksin Covid-19’, Rabu 19 Mei 2021.
Gebrak Vaksin Covid-19 bertujuan merealisasi target vaksinasi bagi pelayanan publik serta kelompok lansia sebagai sasaran pemberian vaksin yang telah diprogramkan.
Bupati Mamuju Hj Sitti Sutinah Suhardi yang melaunching gerakan masyarakat Gebrak Vaksin Covid-19 di kompleks SMP Negeri 2 Mamuju, menyampaikan harapan agar masyarakat tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan dan sesegera mungkin melakukan vaksinasi. Menurutnya, meski Mamuju masuk dalam zona hijau yang mengindikasi penularan corona telah melandai, namun resiko tertular virus ini masih sangat terbuka,
“Lewat kesempatan ini saya mengajak kita semua, mariki lakukan vaksinasi. Karena yang mau divaksin hanya orang sehat, dan yang telah divaksin pasti orang yang keren,” pungkas Sutinah disambut aplaus sejumlah guru dan warga yang hadir.
Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Alamsyah Thamrin menjelaskan, untuk memulai Gerakan masyarakat tersebut, pihaknya telah membangun komunikasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dinas pendidikan yang kemudian ditindaklanjuti melalui program awal Gebrak yang dilaunching bupati dengan menyasar para guru dan tenaga kependidikan.
Rencananya gerakan ini akan diteruskan ke seluruh stakeholders ke semua kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Mamuju untuk segera merealisasi target vaksinasi terhadap pelayanan publik dan kelompok lansia, demi meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi masyarakat dari penularan covid-19 agar mereka tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
Seorang guru SMP Negeri 2 mamuju Minwala (58) mengaku bersyukur telah melakukan vaksinasi. Selain terdorong atas kewajibannya selaku abdi negara mengikuti anjuran pemerintah, guru bahasa inggris ini juga mengaku termotivasi atas persiapan rencana proses belajar-mengajar tatap muka yang tidak lama lagi dapat dilakukan
“Jadi gurunya harus sehat dan aman, supaya anak-anak juga dapat mengikuti proses belajar dengan aman nantinya,” pungkas Minwala.