Jumat, Wajah malam mulai turun ke bumi
jelang suara adzan magrib menggema di langit kota palu
Braaak Bruukkk bumi berguncang bergetar tanah – tanah kaili terbelah gedung – gedung ambruk
Air laut marah menyerbu daratan seperti dunia terasa kiamat
bagai perang dan bom diletuskan ke bumi
Tanah murka menelan ribuan manusia dan pantai Talise membisu
Tangis pecah jeritan manusia di ujung jalan berlari tunggang langgang tak beralas kaki
Tuhan, inilah kejutan – kejutan yang engkau kirimkan kepadaku
Saat kuterlena dalam gelimang kemewahan
saat kuterbuai bisikan murka
Perihku bagai disambar petir di siang bolong
kudekap malam tak berbintang
Kucium bau tak sedap seperti bangkai – bangkai tak terurus berdiam dalam sepi diruang – ruang gedung gelap gulita
Malam dan wajah tertunduk peluh seperti menahan ribuan duka
Tuhan, sang pemilik cinta dan alam semesta ini
izinkanlah aku perbarui cinta dan asa.
Palu, 30 September 2018
SALIM MAJID