Mamuju, Beritaini.com – Kepala Bidang P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Alamsyah Thamrin, mengungkapkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Mamuju tahun ini (2023) meningkat signifikan dibanding tahun lalu (2022).
Alamsyah mangatakan, jumlah kasus DBD di Mamuju tahun ini, sejak Januari hingga Mei sebanyak 102 kasus. Sementara tahun sebelumnya tidak sampai 100 kasus.
Alamsyah menyebutkan, kasus DBD terbanyak terjadi di Kecamatan Mamuju dan Simboro.
“Penyebaran DBD di Mamuju, ada di Kecamatan Tapalang Barat, Simboro, Mamuju, Kalukku dan Tommo. Kasus terbanyak di Kecamatan Mamuju dan Simboro,” tandas Alamsyah, Kamis 8 Juni 2023.
Alamsyah menerangkan, kasus DBD tahun ini telah merenggut nyawa satu orang dari 102 kasus DBD di Kabupaten Mamuju pada bulan Januari hingga Mei.
“Untuk Juni ini, baru empat kasus yang kami tangani,” ungkapnya.
Menurut Alamsyah, pihak Dinas Kesehatan intensif melakukan fogging di daerah-daerah yang terdapat kasus DBD.
“Begitu ada laporan masyarakat masuk di kami, untuk penanganan kasus demam berdarah, kami langsung tindaklanjuti tanpa menunggu laporan resmi,” tandas Alamsyah.
“Fogging atau penyemprotan kami lakukan pada pagi dan sore hari, karena pada waktu itulah berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,” terangnya.
Dengan begitu, tambah Alamsyah, pemberantasan perkembang biakan nyamuk DBD dapat dengan segera diatasi dengan melakukan fogging di lokasi tempat positif DBD, sehingga pelayanan pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti dapat dihentikan penyebarannya.
Alamsyah berharap agar masyarakat dapat secara mandiri menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal, dengan tidak membiarkan wadah yang dapat menjadi genangan tempat berkembang biaknya nyamuk DBD.
“Botol-botol bekas, kaleng bekas, ban bekas yang dapat menjadi genangan air sebaiknya dibersihkan karena akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,” tutur Alamsyah.(*)