Mamuju, Beritaini.com – Sosialisasi dan silaturahim Sutinah Suhardi calon Bupati Mamuju 2020-2025 terus gencar dilakukan hingga ke daerah pelosok Kabupaten Mamuju.
Anak pertama Suhardi Duka ini, banyak menerima keluhan dari warga yang ia kunjungi utamanya dibidang pertanian, perkebunan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Salah seorang warga yang ditemui di Kecamatan Papalang mengaku terharu atas kunjungan Sutinah Suhardi ke desanya. Ia berharap kepemimpinan Sutinah Suhardi kedepan akan membawa angin segar terhadap kemajuan Mamuju yang akhir-akhir ini tidak sesuai harapan masyarakat desa.
“Terimakasih atas kunjungan Ibu Sutinah ke desa kami, kami warga desa disini butuh perhatian dari pemerintah, pemerintah yang baru yang lebih memperhatikan kebutuhan rakyat kecil,” tandas seorang warga di Papalang.
Sutinah Suhardi memaparkan dengan gamlang tag line ‘Keren’ yang ia usung. Dalam orasinya ia mengungkapkan, “keren itu terdiri dari, kreatif, energik, ramah, edukatif dan nyaman,” pungkasnya.
Berikut ini uraian Sutinah Suhardi dalam membawa Mamuju ‘Keren’;
Kreatif, memaksimalkan hasil pertanian yang sarat teknologi dan ketersediaan pupuk merata serta proporsional di setiap lini pertanian Mamuju. Kreatif juga dalam hal menjalin kemitraan kepada semua stakeholder pertanian baik di tingkat regional maupun internasional agar hasil pertanian Mamuju marketable dan menjadi sektor andalan dalam menumbuhkan PAD di Mamuju.
Energik, masyarakat di Mamuju harus mendapat jaminan kesehatan yang maksimal dan bermutu baik jasmani maupun rohaninya. Dengan kepemimpinan yang energik kita dengan cepat menangkap peluang-peluang yang ada, baik itu berupa anggaran maupun dalam bentuk konsep-konsep mutakhir yang dapat di implementasikan ke masyarakat marginal di Mamuju.
Ramah, Mamuju adalah sebuah daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan kearifan lokal, budayanya terbuka kepada siapa saja yang ingin menjadi bagian dari kita di Mamuju. Hampir semua suku, agama, ras ada di Mamuju, semua mempunyai peluang yang sama untuk memajukan Mamuju sebagai kota Malaqbi yang ramah kepada siapapun.
Edukatif, generasi di Mamuju penting mendapat perhatian serius dalam pendidikan, semua harus mengenyam pendidikan, Sutinah Suhardi tidak ingin melihat anak-anak di Mamuju putus sekolah, sekolah harga mati bagi anak-anak Mamuju. Karena di tangan merekalah masa depan Mamuju kita pertaruhkan. Beasiswa bagi para generasi muda di Mamuju kita tingkatkan kuantitas dan kualitasnya dengan menghidupkan kembali Beasiswa Manakarra mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Nyaman, terwujudnya masyarakat Mamuju yang nyaman ketika pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan telah mampu dipenuhi pemerintah daerah secara paripurna.
“Kalau saat ini banyak anak-anak Mamuju putus sekolah karena kekurangan biaya, kita akan putus mata rantai itu, dan semua anak-anak wajib bersekolah,” tegas Sutinah Suhardi di Kecamatan Papalang, Minggu (23/02).
Secara finansial, Sutinah tidak ada beban, beban baginya adalah tidak ingin melihat Mamuju tertinggal dari kota-kota lain, tidak ingin melihat Mamuju seperti saat ini. Misi utamanya adalah ingin membangun Mamuju, tanah kelahirannya dan kampungnya,
“Saya turun ke masyarakat, ke daerah-daerah pedesaan banyak kendala yang butuh perhatian dari pemerintah, kita butuh pemimpin yang bisa mengakomodir keluhan-keluhan mereka. Hati saya terpanggil untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat di desa, tidak bisa ditawar lagi menjadi Bupati bagi saya jalan untuk mengabdi, insyaAllah,” kunci Sutinah dengan lantang dan mata berkaca-kaca.