Mamuju.Beritaini.com- Suheni, tenaga kontrak di BKKBN Sulbar mengungkapkan kronologis pemberhentian dirinya yang dinilai secara sepihak.
Ia tak menyangka, pada Rabu 31 Desember 2020, pukul 16.00 sore akan mengalami nasib apes.
Lewat group WA BKKBN, kata Suheni ada pengumuman menyebutkan yang lanjut dihubungi lewat telpon yang tidak lanjut tidak dihubungi. Telponpun ditunggu
mulai pukul 21.00 -21.30 Wita. Tapi tak kunjung datang.
” Tak ada telpon, artinya saya tidak diperpanjang kontraknya alias diberhentikan,” ujarnya dalam pesan pendek yang dikirim ke redaksi beritaini.com, 2 Januari 2021.
6 orang tenaga kontrak yang diberhentikan itu dengan alasan tidak berkinerja baik dan tidak ada anggaran.
Namun, Suheni menepis alasan itu sebab, Ia telah menunjukan kinerja dengan mendapatkan reward absensi nol keterlambatan dan nol cepat pulang.
” Alasan lain anggaran dianggap tidak cukup, sementara yang diperpajang kontraknya anggarannya dinaikkan,” ujarnya.
Ia pun berharap agar kontrak mereka diperpanjang. Apalagi kondisi pandemi covid-19.
Sebelumya, Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar Nuryamin memberhentikan 6 orang tenaga kontraknya.
Alasanya, kata Nuryamin berdasarkan penilaian kinerja dan anggaran yang tak cukup untuk menggaji mereka.
Lantas, berapa anggaran yang digelontorkan ke BKKBN Sulbar ? Kemana saja alokasi anggaran tersebut?
Sayangnya Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin tak tahu soal besaran anggaran yang ada di BKKBN. ” Saya tidak tahu persis,” pungkasnya.(salim Beritaini.com)
