Makassar, Beritaini.com – Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid didapuk menjadi salah satu juri dalam sayembara desain penataan kawasan wisata bahari Pulau Lanjukang dan Pulau Kodingareng Keke yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar.
Maya, sapaan akrab kadis pariwisata kota makassar, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi momen bagi Dinas Pariwisata dalam mengembangkan pulau menjadi pusat destinasi. Terlebih, Makassar sebagai kota terbesar di kawasan Indonesia Timur mendapatkan kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Dari data Dinas Pariwisata, untuk tahun 2017 saja jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 5.187.521 orang sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 102.462 orang.
“Tentu ini kegiatan yang sangat bagus yang dilaksanakan Dinas PU. Ini juga membantu kami untuk bagaimana mengembangkan pulau menjadi pusat destinasi,” kata Maya, saat dijumpai seusai memberikan penilaian kepada 40 desain yang ikut serta dalam sayembara di Hotel Tree, Kamis (15/11).
Namun ia menyayangkan, dari banyaknya desain yang ikut dalam sayembara, sangat kurang yang memperhatikan sisi bagi penyandang disabilitas.
“Hari ini kita adakan penilaian. Namun ada beberapa desain yang bagus tapi tidak memikirkan masalah disabilitas. Padahal sebenarnya dalam mendesain, itu (disabilitas) jadi salah satu hal yang harus diperhatikan karena yang akan berkunjung kesana tidak hanya untuk orang yang normal,” terangnya.
Selain masalah tersebut, masalah desain mitigasi juga menjadi perhatian khusus baginya.
“Banyak juga yang tidak memikirkan masalah mitigasi. Padahal yang paling utama dalam desain itu harus memperhatikan juga mitigasi. Bagaimana penahanan ombak. Tapi secara garis besar, pulau-pulau kita di Makassar ini sangat indah sekali,” pungkasnya.
Selain Maya, turut pula menjadi dewan juri diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Makassar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Selatan, Prof.Dr.Ir. Ananto Yudono, M.Eng dari Akademisi Unhas dan Ir. Muaz Yahya, IAI dari Ikatan Arsitek Indonesia Sulawesi Selatan.