MajeneSulawesi Barat

Sepenggal Cerita Dibalik Perjuangan Relawan Pos Perempuan di Camp Pengungsian

×

Sepenggal Cerita Dibalik Perjuangan Relawan Pos Perempuan di Camp Pengungsian

Sebarkan artikel ini

Majene, Beritaini.com – Wajah seorang anak tampak sedih karena ia tak kebagian boneka dan mainan. Pemandangan itu membuat gabungan relawan pos perempuan tersentuh hatinya saat kali pertama mengunjungi wilayah terisolir di Ulumanda pasca gempa sulbar, 30 januari 2021.

“Tangis anak perempuan ini tak tak terbendung, saat teman-temannya memeluk boneka sementara dia tak memegang apapun karena keterbatasan barang donasi yang kami bawa. Anak tersebut sudah 21 hari di camp pengungsian bersama teman – temannya,” ujar salah satu relawan pos perempuan Muliyadi Prayitno, saat kembali mengunjungi pinggiran Desa Lombang, Malunda, Majene, Sulbar, Minggu, 7 Februari 2021.

Lalu, kata Muliyadi sang anak tersebut berhenti menangis ketika selembar selimut yang bergambarkan frozen menjadi penghibur sementara.

Baca juga:  Seorang Relawan Beri Nama Bayi yang Lahir di Pengungsian Nur Aliah Putri Gempita

Begitu sepenggal pengalaman kemanusiaan relawan pos perempuan saat menjangkau pengungsi di dusun salurindu dan salubiru.

Pos perempuan kembali mengungjungi tenda pengungsi tersebut dan membawakan boneka untuk sang anak perempuan tersebut. Kali ini pos perempuan menyalurkan bantuan berupa selimut 60 lembar, tapi sisa 59 lembar, 1 lembar di berikan ke Ibu yg melahirkan prematur di RS Majene, ibu yg melahirkan pengungsi dari lombong timur , peralatan bayinya belum ada dan sangat membutuhkan selimut.

Menurut Muliyadi Prayitno, bantuan yang disalurkan pos perempuan dari donasi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu, APSEPI (Asosiasi program Studi Ekonomi pembangunan Indonesia ) Fak.Ekonomi UI, PT.Sang Yhang Seri (BUMN), jamaah Mesjid Villa Mutiara, dan Fatayat NU Sulsel.

Baca juga:  Junda Maulana Tawarkan Empat Solusi Penanganan Kemiskinan di Sulbar Wujudkan Misi SDK-JSM

Donasi berupa uang dan barang (Selimut, Beras, kebutuhan khusus perempuan dan anak, alat makan, vitamin,mainan anak, dan kebutuhan lainnya.

“Pos perempuan dibantu menyalurkan oleh aktivis Ansor Majene dan kelompok Mahasiswa UNM,” pungkasnya.