Enrekang, Beritaini.com – Yusri, seorang warga di Kelurahan Galonta Kabupaten Enrekang mengklarifikasi terkait insiden perkelahian yang terjadi di wilayahnya pada Sabtu malam tanggal 9 November 2024.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa insiden tersebut murni persoalan pribadi antara kedua belah pihak yang terlibat dan tidak ada hubungan dengan pendukung pasangan calon (paslon) dimanapun dalam Pilkada Enrekang saat ini,” terang Yusri yang diterima media ini, Minggu 10 November 2024.
Yusri mengungkapkan bahwa, pada malam hari di Kelurahan Galonta, terjadi kejadian yang berujung pada perkelahian antara dua individu. Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa pertikaian tersebut tidak ada kaitannya dengan dukungan terhadap salah satu paslon yang menjadi peserta di Pilkada Kabupaten Enrekang 2024.
“Kedua pihak yang terlibat memiliki permasalahan pribadi yang tidak berhubungan dengan politik atau dukungan terhadap calon tertentu,” kata Yusri warga Galonta saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
“Oleh karena itu, kami selaku warga Galonta sangat menyayangkan informasi hoaks yang beredar. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Enrekang untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan atau tidak berdasar,” tutur Yusri.
“Isu yang beredar di beberapa media sosial yang menyebutkan bahwa pertengkaran terkait pendukung paslon sama sekali tidak benar dan termasuk kategori hoaks,” tegas Yus sapaan akrab Yusri.
Terpisah, Misbahuddin selaku tokoh muda Enrekang mengatakan pentingnya menjaga Kondusivitas Pilkada.
“Pilkada adalah momen demokrasi yang seharusnya berjalan dengan aman, damai dan kondusif. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga, terutama para pendukung masing-masing paslon, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. Penyebaran informasi yang tidak benar atau bernuansa provokatif hanya akan menciptakan suasana tidak kondusif dan memicu konflik yang seharusnya tidak perlu terjadi,” harap Misbahuddin.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber yang kredibel dan telah memverifikasi kebenarannya. Setiap bentuk hoaks atau provokasi yang beredar di media sosial hanya akan merugikan semua pihak dan mencederai semangat demokrasi yang tengah kita jaga bersama,” imbau Misbahuddin.
“Sebagai warga yang peduli akan masa depan Kabupaten Enrekang, mari bersama-sama menjaga agar proses Pilkada ini berjalan dengan aman dan tertib. Mencampur adukkan persoalan pribadi dengan urusan Pilkada yang bisa menimbulkan kesalah pahaman di masyarakat,” ungkap Misba.
“Perlu kami tegaskan kembali bahwa kejadian perkelahian di Kelurahan Galonta adalah murni persoalan pribadi antara dua pihak yang terlibat dan tidak ada kaitan dengan dukungan politik terhadap paslon manapun. Kami sangat menyayangkan ada paslon yang berbicara mengaitkan soal duking mendukung. Harusnya dewasa menyikapi dan utuh menerima informasi sebelum bicara. Kami berharap klarifikasi ini dapat memahami kesalahpahaman yang tersebar di masyarakat,” terang Misba.
“Jaga Enrekang Tetap Damai, Wujudkan Pilkada yang Demokratis dan Aman,” tutupnya.(*)