DPU Makassar

IUWASH dan UPTD PAL Dinas PU, Diskusi Data Sanitasi di Kota Makassar

×

IUWASH dan UPTD PAL Dinas PU, Diskusi Data Sanitasi di Kota Makassar

Sebarkan artikel ini

Makassar, Beritaini – Tim IUWASH (Indonesia Urban Water Sanitation Hygiene) menggelar diskusi Fokus Data Sensus Tangki Septick Tank Individual di 14 Kecamatan dengan UPTD PAL Kota Makassar di Ruang Meeting Lontar I, jalan Metro Tanjung Bunga Hotel The Rinra, Jumat (07/07).

Diskusi yang dihadiri Tim IUWASH dan UPTD PAL (Pengolahan Air Limbah) Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar beserta jajaranya serta PBP Dinas PU Makassar, membahas data hasil sensus septick tank, pemetaan jenis tangki septic, cubluk berdasarkan kecamatan dan kelurahan untuk selanjutnya menjadi bahan presentasi kepada stacholder terkait.

Kepala UPTD PAL Dinas PU Makassar, Komelius memaparkan, “UPTD telah membuat data sensus tangki septik tank, untuk itu kami berharap ada masukan dari OPD terkait,demi penyempurnaan data ini data sensus ini mulai di laksanakan tahun 2013 hingga saat ini 2017,” pungkas Komelius saat membuka acara diskusi.

Baca juga:  Cegah Korupsi, Dinas PU Makassar Gelar Audiensi dengan LAKIN

Salah seorang dari Tim IUWASH, Selvi mengutarakan bahwa diskusi ini membahas sensus tangki septic tank kemudian memetakannya secara jenis tangki septic, cubluk untuk tiap kecamatan dan kelurahan, untuk selanjutnya menjadi bahan presentasi kepada stakeholder terkait.

Dalam kesempatan yang sama, Arif dari UPTD PAL Dinas PU Makassar mengulas sistem pengambilan data sensus dengan pengambilan sampling di masing-masing kelurahan menggunakan metode kuisioner.

Menurut Arif, indikator data sensus septick tank ini menyangkut beberapa hal antara lain, seberapa banyak jumlah septic tank, akses ke septic tank, model, dan berapa kali tangki di kuras pada jenis bangunan berupa rumah tinggal, toko, kantor, rumah kos, restoran, sekolah, penginapan/hotel dan rumah ibadah.

Baca juga:  Hujan Mengguyur Makassar, Satgas Drainase DPU Tak Surut

Data yang dihimpun dari sensus tersebut selanjutnya digunakan oleh ODP (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dalam memprogramkan kegiatan dengan melihat kondisi di masing-masing kelurahan yang masih minim jamban, peningkatan jenis tangki cubluk ke tangki kedap air serta penjadwalan penyedotan tangki. Hal ini juga dapat berguna bagi program lain seperti Kotaku, NUSP, dan CSR untuk mengatasi kondisi rawan sanitasi. (**)