Makassar, Beritaini.com – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar optimis Merampungkan proyek pembangunan jalan beton di kawasan New Makassar Mall atau Pasar Sentral meskipun hingga kini lapak pedagang kaki lima masih menjadi kendala pekerjaan jalan beton tersebut.
Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU Makassar Tajuddin Beddu mengatakan pihaknya masih optimis menyelesaikan proyek yang siap dibangun dengan anggaran pemerintah pusat itu, meski beberapa lapak pedagang kaki lima menghambat pekerjaan jalan beton tersebut
“Setelah kami lihat kondisi di lapangan, proyek itu bisa selesai jika dilakukan secara berembug, atau kerja hingga 24 jam. Tentunya hal itu melibatkan pekerja yang banyak dan komitmen,” ujar Tajuddin, Selasa (19/09).
Sebanyak empat ruas jalan yang akan dikerjakan Jl Cokroaminoto, KH Agussalim, Jl KH Wahid Hasim, dan KH Ramli.
Dari empat ruas jalan ini, baru dua jalur yang sudah tersentuh kontraktor diantaranya Jl Agussalim dan Cokroaminoto. Sedangkan Jl KH Ramli, dan Jl Wahid Hasim belum tersentih disebabkan banyaknya PKL.
“Parah sekali di sana, PKL menjual diatas jalan, bukan lagi di bahunya tapi asli di atas jalan. Itu yang menghambat kami bekerja,” ungkapnya.
Untuk pelakasanaan proyek ini, tercatat sudah masuk 40 persen pengerjaan fisik. Sedangkan pihak kontraktor yang mengerjakan yakni PT Rezkiyah sudah memakai anggaran sebesar Rp 5 miliar dari total anggaran sebesar Rp 17 miliar.
Dirut PD Pasar Makassar Anto Liwang mengatakan pihaknya masih melakukan negosiasi kepada para PKL. “Insya Allah dalam waktu dekat PKL ini akan kami relokasi,” tukasnya.
Rencananya para PKL ini akan ditampung sementara di Blok B, Ruko lama Pasar Sentral.
Sedangkan pedagang yang sudah membayar ke pengelola New Makassar Mall kita anjurkan masuk ke New Makassar Mall untuk jualan.
“Tidak ada lagi aktibitas di luar, jadi yang belum bayar kita relokasi ke tempat penampungan yang jelas jangan hambat proyek jalan ini,” katanya.
Dengan suksesnya pembangunan jalan beton, tentunya akan memberikan dampak baik bagi semua pihak.
Beda dengan kondisi sekarang, para pembeli kata Anto ogah masuk ke Pasar Sentral karena aksesnya tidak ada, bahkan area jualan PKL tidak beraturan.
“Yang jelasnya kalau mauji mereka di tata pasti akan berdampak baik,” katanya. (*)