MamujuSulawesi Barat

BPJS Ketenagakerjaan Sulbar Gelar Sosialisasi kepada Penyuluh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Mamuju

×

BPJS Ketenagakerjaan Sulbar Gelar Sosialisasi kepada Penyuluh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Mamuju

Sebarkan artikel ini

BPJS Ketenagakerjaan Sulbar

Mamuju, Beritaini.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Sulawesi Barat menggelar Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada para penyuluh pertanian dan perwakilan kelompok tani di halaman kantor Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Mamuju, Senin 26 Agustus 2024.

Kegiatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Tematik Pembuatan Pupuk Organik Kompos yang diadakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kab. Mamuju yang dihadiri langsung oleh Bupati Mamuju, Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, SH., M.Si.

Dalam sosialisasinya Kabid Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sulbar, Insan Alif L Sadarang, mengatakan dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, para penyuluh dan petani akan mendapatkan manfaat perlindungan jaminan kecelakaan kerja dengan biaya pengobatan dan perawatan tanpa batasan biaya sesuai indikasi medis hingga mendapat beasiswa kepada anak dari tenaga kerja yang mengalami resiko JKK.

Baca juga:  Sahabat Penyu Peringati Hari Segitiga Terumbu Karang dan Hari Laut Sedunia dengan Aksi Nyata

Insan pun menjelaskan, jika petani mengalami resiko meninggal dunia maka ahli waris akan mendapatkan santunan sebesar 42juta.

“Manfaat program BPJS Ketenagakerjaan merupakan peran pemerintah dalam mensejehtarakan pekerja dan mencegah terjadinya kemiskinan baru” jelas Insan.

Di tempat berbeda, kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Barat, Makmur, mengatakan pentingnya perlindungan bagi para pekerja agar mampu optimal dalam bekerja  tanpa perlu khawatir dengan resiko pekerjaan yang ada di sekitarnya baik itu penyuluh maupun petani yang ada di Kab. Mamuju.

“Program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini akan terus kita sosialisasikan. Upaya perlindungan bagi seluruh pekerja di Sulawesi Barat, terutama bagi petani dan pekerja informal lainnya, akan terus kita lakukan dengan berbagai upaya. Oleh karena itu segala risiko pekerjaan itu tidak pernah kita harapkan, tetapi perlindungannya kita butuhkan,” tutup Makmur.(*)