Mamuju, Beritaini.com – Sekertaris DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB) Provinsi Sulawesi Barat, dr Muhammad Ikhwan, berdialog interaktif melalui siaran RRI Mamuju, dengan tema “Pengaruh Perkawinan Anak terhadap Bonus Demografi di Sulawesi Barat, Kamis 4 Januari 2024.
Ikhwan menerangkan, bonus demografi di Sulbar tidak dapat diraih jika persoalan kemiskinan, stunting, putus sekolah dan perkawinan anak tidak dapat dituntaskan.
“Kalau persoalan kemiskinan, stunting, putus sekolah dan perkawinan anak di Sulbar tidak bisa dituntaskan, maka jangan harap bonus demografi dapat kita raih,” ujar Ikhwan.
Bonus demografi merupakan potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi usia kerja lebih besar dari proporsi usia bukan pekerja.
Untuk mecapai bonus demografi di Sulbar, menurut Ikhwan, diperlukan komitmen bersama antara Provinsi dan Kabupaten.
“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun komitmen bersama, harus ada kesamaan frekwensi antara provinsi dan kabupaten,” tandas Ikhwan.
Lebih jauh Ikhwan mengutarakan, peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi syarat mutlak mencapai bonus demografi. Kualitas SDM dapat meningkat bila persoalan perkawinan anak, stunting dan anak putus sekolah dituntaskan.
“Untuk meningkatkan kualitas SDM, persoalan perkawinan anak, stunting dan anak putus sekolah harus dituntaskan,” tegas Ikhwan.(*)