Makassar, Beritaini.com – Presiden RI Joko Widodo telah menyerahkan langsung Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ke Gubernur Sulsel beberapa waktu yang lalu.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), melanjutkan penyerahan DIPA ke Sulsel, transfer ke daerah, dan dana desa, kepada 24 kabupaten/kota se-Sulsel di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin (18/12).
Total alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa sesuai lampiran APBN TA. 2018 untuk Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu sebesar Rp 31,253 triliun, terdiri dari alokasi DAU Rp.18,369 triliun, alokasi DAK fisik Rp 4,046 triliun, alokasi DAK non fisik Rp 5,285 triliun, alokasi DID Rp 489,75 miliar, alokasi dana desa Rp 1,986 triliun, dan alokasi DBH Rp 1,076 triliun.
Untuk Pemprov Sulsel sendiri, DIPA tahun 2018 mencapai Rp 5,543 triliun. Itu terbagi atas dana bagi hasil pajak Rp276 miliar, dana bagi hasil sumber daya alam Rp 46 miliar, DAU Rp2 triliun, DAK fisik Rp 395 miliar, DAK Non fisik Rp 2 triliun, dana intensif daerah Rp 16 miliar.
Data dari BPKD Sulsel, daerah penerima DIPA terbesar tahun 2018 yakni Makassar 14 triliun, Kabupaten Bone Rp 2,6 Triliun, kemudian Kabupaten Gowa Rp 1,9 triliun.
Wali Kota Makassar, Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengatakan capaian ini patut disyukuri karena kota Makassar merupakan jantung Sulawesi Selatan.
“Karena mendapatkan kepercayaan ini. Saya pikir, kan, Makassar itu pusatnya Sulsel. Saya kira ini kedepan akan ada uang berputar di Makassar sebanyak Rp 14 triliun demi menyokong perekonomian Kota Makassar untuk dua kali tambah baik,” ucapnya.
Danny mengungkapkan, DIPA Makassar mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (2017-red). ”Sepertinya sebelumnya itu Rp 12 Triliun, ini meningkat dan ini merupakan tanggung jawab untuk mengelolah dana secara baik dan transparan,” jelasnya.
Syahrul Yasin Limpo menerima DIPA Sulsel tahun 2018 dan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi sebesar Rp 31,2 triliun. DIPA 2018 meningkat 1,06 persen dari sebelumnya, tahun 2017 sebesar Rp 29,6 triliun.(*)