Makassar, Beritaini.com – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menggelar pelatihan pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana air bersih di Kota Makassar, yang dilakukan pada Senin hingga Kamis, 30-31 Juli dan 1-2 Agustus 2018, di Hotel Ramayana, Jl. G. Bawakaraeng.
Tujuan kegiatan ini memberikan informasi tentang pembangunan Sarana Pengelola Air Minum (SPAM). Memberikan pemahaman peran Badan Pengelola (BP) SPAM dalam berkelanjutan sarana prasaran air bersih dan memberikan pengetahuan tentang operasional dan pemeliharaan sarana prasarana air bersih.
“Hasil yang diharapkan, meningkatnya rasa peduli, dan rasa memiliki terhadap sarana dan prasarana air bersih/minum yang telah terbangun. Serta meningkatnya peran masyarakat (BP-SPAM) dan stakeholder terkait untuk pencapaian universal akses 100 0 100, 100% air bersih 0% kumuh dan 100% sanitasi,” ucap panitia dalam sambutan tertulisnya.
Sementara Kepala Dinas PU Makassar, Ir. M. Ansar, M. Si, dalam sambutannya menyampaikan latar belakang pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka mendukung program pembangunan dan berkelanjutan sarana dan prasarana air bersih di kota Makassar.
Kondisi sarana dan prasarana air bersih telah terbangun perlu diperhatikan keberlanjutannya. Untuk itu diharapkan BP-SPAM dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang mengelola sarana air bersih pasca konstruksi.
“Untuk itu diperlukan penguatan kapasitas bagi pengurus BP-SPAM dengan melaksanakan kegiatan pelatihan dan pengelolaan air bersih fisik berupa pembangunan sarana dan prasarana air bersih maupun non fisik berupa perubahan pola pikir masyarakat,” tutur M. Ansar.
Lebih lanjut, saat ini di kota Makassar telah terbangun sarana dan prasarana air bersih sejak 2007 hingga 2017 melalui progran PAMSIMAS, program care, pembangunan/pemerliharaan sarana dan prasarana air bersih yang bersumber dananaya APBD dan DAK.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengatasi beberapa permasalahan, kebutuhan air bersih utamanaya pada lokasi yang rawan air bersih. Untuk mencapai kondisi masyarakat, yang sehat dan sejahtera diperlukan pengelolaan air berish/air minum yang memadai, dimana dialamnya semua stakeholder dan masyarakat harus terlibat,” tutupnya.