Jakarta

Koalisi Cek Fakta Periksa Klaim Kandidat Presiden di Debat Perdana

×

Koalisi Cek Fakta Periksa Klaim Kandidat Presiden di Debat Perdana

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Beritaini.com – Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), dan 19 media yang tergabung dalam koalisi menggelar “live fact checking” debat pilpres perdana, Selasa 12 Oktober2023.

Debat yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta itu mengangkat tema tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Menurut ketua umum AMSI Wahyu Dhyatmika, debat para calon presiden menjadi penting agar publik mengetahui posisi, perspektif atau kebijakan para kandidat terkait permasalahn bangsa. Namun, yang tak kalah penting adalah proses cek fakta atas pernyataan para kandidatnya,.

Baca juga:  Perempuan Memaknai Momentum ke -75 Tahun Kemerdekaan Indonesia

“Tim media yang tergabung dalam koalisi cek fakta.com ingin membantu memastikan bahwa tidak ada data-data yang keliru atau disalahgunakan oleh para kandidat,” ujarnya Wahyu.

Upaya pemeriksaan fakta yang dilakukan oleh anggota koalisi cek fakta menjadi bagian dari upaya untuk membantu publik memeriksa klaim para kandidat. Menurut Sekjen AJI, Ika Ningtyas, pernyataan para kandidat dalam debat perdana tak seluruhnya sesuai dengan konteks dan data.

”Ada pernyataan yang diberikan para kandidat ini benar sesuai dengan data, tapi juga ada yang menyesatkan, Ini menunjukkan ada kekurangcocokan atau tidak sesuai dengan konteks,” terang Ika Ningtyas.

Dalam “live fact checking” debat pilpres perdana, hingga pukul 22.30 WIB, anggota koalisi berhasil memeriksa 41 klaim para kandidat dan menghasilkan 54 artikel dan jumlah ini masih akan bertambah.

Baca juga:  Kunjungi PWI Pusat, Telkomsel Jajaki Kerjasama Safari Jurnalistik

Kolaborasi AJI, AMSI, MAFINDO, dan 19 media yang melakukan pemeriksaan fakta dalam debat capres bertujuan untuk membantu publik memeriksa akurasi pernyataan atau klaim para kandidat.

Harapannya publik tidak terjebak pada hoaks atau pernyataan-pernyataan yang tidak berbasis data yang mestinya menjadi budaya yang produktif di era demokrasi.

Debat capres pada Pilpres 2024 akan berlangsung lima kali. Debat kedua akan digelar pada 22 Desember dengan tema ekonomi, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.(*)

Example 300250