Selayar.beritaini.com – Kantor Komisi Pemilihan Umum(KPU), Kabupaten Kepulauan Selayar, jadi sasaran kemarahan peserta aksi unjuk rasa yang menuntut Nandar Djamaluddin sebagai Ketua KPU Selayar dan dituding KPU tidak netral dalam menjalankan pelaksanaan pesta demokrasi sehingga massa minta hasil Pemilu dibatalkan.
Hal ini terlihat dalam simulasi sebagai latihan gabungan bersama TNI, Polres dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) dengan melibatkan kurang lebih 100 orang, sebagian dari unsur Tim pemenangan Parpol dan Tim pemenangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, didepan kantor KPU, jalan Jend. Ahmad Yani, Kecamatan Benteng Kepulauan Salayar, Jumat (8/2/2019).
Disaksikan Dandim 1415 Selayar, Letkol Arm Yuwono, S Sos, MM, Kapolres. AKBP Taovik Ibnu Subarkah, S Ik, Kepala Sat Pol PP, Drs. Ahmad Alief Yanto, MM Pub, Ketua KPU Nandar Jamaluddin dan seluruh staf KPU dan masyarakat sekitar kantor KPU.
Simulasi ini sebagai latihan gabungan antara TNI.dan Polri serta Sat Pol PP, dengan jumlah pasukan yang turun masing masing dua pleton dari unsur anggota TNI serta unsur Polri dan Sat Pol PP.
Dalam aksi unjuk rasa melalui simulasi, massa akan memaksakan masuk kedalam kantor KPU sehingga petugas menghalau para demonstran dan terjadilah dorong mendorong antara pengunjuk rasa dengan petugas pengamanan.
Akhirnya tim pengamanan tertutup (Pamtup) berhasil mengamankan beberapa orang pengunjuk rasa, setelah terjadi semburan air dari unsur Pemadam Kebakaran (Damkar).
Pengunjuk rasa yang membentakan beberapa lembar spanduk yang bertuliskan Bubarkan KPU karena tidak netral dan menolak hasil Pemilu Tahun 2019 serta minta Ketua KPU diganti. Spanduk lainnya bertuliskan kami cinta damai, sehingga aparat pemerintah harga mati untuk netral.
Dandim 1415 Selayar, Letkol Arm Yuwono, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa
bahwa, kegiatan latihan lapangan gabungan pengamanan pemilu.
“Dikatakan bagaimana pembantuan TNI kepada Polri dalam penanganan situasi Kamtibmas dan pengunjuk rasa. Juga diakui selama bertugas di Selayar dalam dua tahun lebih, belum pernah terjadi aksi unjuk rasa,” kata Dandim Letkol Yuwono.
Sementara Kapolres AKBP. Taovik Ibnu Subarkah, dalam arahannya menyampaikan terima kasihnya atas kepada Dandim 1415 Selayar bersama jajarannya atas kesiapannya membantu Polri dalam mengamankan Pemilu.
“Masyarakat Selayar sudah sadar dalam berdemokrasi sehingga sudah siap untuk mengamankan daerahnya” kata Kapolres Taovik Ibnu Subarkah.
“Masyarakat Selayar juga diharapkan bisa menerima hasil Pemilu, sehingga tercipta pemilu yang aman, nyaman dan sejuk” menutup arahannya. (Nur Alim).
Keterangan Gambar: KPU Dituding Tidak Netral
Massa Tolak Hasil Pemilu dan Minta Ketua KPU Diganti