Sulawesi Barat

Muhammadiyah Polman Merespon Surat Edaran PP

×

Muhammadiyah Polman Merespon Surat Edaran PP

Sebarkan artikel ini

Polewali, Beritaini.com- Surat edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait pedoman Pengelolaan Amal usaha dibidang pendidikan yang kini mengalami perubahan khusus Pendidikan dasar dan Menengah yang mesti dirubah sistim pengaturannya

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Polewali Mandar Syamsuddin S.Ag,M.Ag saat rapat sosialisasi, Sabtu 22 Desember 2018  di Aula KH Ahmad Dahlan masjid Ta’mir Wonomulyo Polewali Mandar Sulbar

“Rujukan pusat ini mesti kita semua ikuti mulai TK SD itu tanggung jawab Pimpinan Cabang Majlis Dikdasmen, SMP Sederajat Itu Tanggung jawab Pimpinan Daerah majlis Disdasmen dan Untuk SMA/ SMK dan sederajat itu wewenan Majelis dikdasmen Wilayah dan ini sudah harus diberlakukan di tahun ajaran Mendatang,”  kata Syamsuddin yang juga Kasek SMK Muhammadiyah Wonomulyo

Baca juga:  Wali Kota Makassar Melayat ke Rumah Tokoh Muhammadiyah

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Polewali Madar Mandar H Asis Gozal dalam pengajian singkatnya mengatakan Sebagai perserikatan yang diatur dari pusat mesti kita pegang teguh samina wa atana.

“Pedoman ini mesti kita semua menerima dengan tulus dan nenjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Sehingga menurutnya roda organisasi berjalan terus dengan kebersamaan antara pengurus mulai dari semua tingkatan

Dalam rapat tersebut, Pengurus AIsyiyah Kabupaten Polewali Mandar Dra Hj Kartini Karama M Si ,menyampaikan informasi terkait bantuan gedung SD Muhammadiyah berlantai III dengan 21 ruangan belajar, yang terletak di jalan KH Muhammad Saleh lungkungan Cirebon Kelurahan Sudidadi kecamatan Wonomulyo.

Informasi tersebut mendapat respon dari Pengurus pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulbar H Asly Kaduppa. Pada intinya Ia mengapresiasi bantuan tersebut yang akan ditempatkan di lokasi gedung serbaguna Aisyiyah.

Baca juga:  Safari Ramadhan Pemprov Sulbar Serahkan Bantuan Hibah Rp3,5 Miliar

H Asly mengatakan gedung tersebut sekaligus untuk Perguruan Tinggi karena siswa untuk SD baru tiga kelas yakni kelas 1,II dan III. ” Jadi sementara ruangan itu untuk perkuliahan,” pungkasnya. ( Bur )