Catatan Redaksi
Malam disertai gerimis mulai menyentuh tanah, sekitar pukul 20.30 Wita, sejumlah awak media dari berbagai media silaturrahmi ke Rujab Gubernur Sulbar.
Sebelum memasuki rujab, para awak media dianjurkan cuci tangan dan masuk kebilik disinfektan dan disemprot ke seluruh tubuh. Maklum protokol kesehatan berlaku di tengah wabah corona.
Didalam ruangan tamu, para awak mediapun menunggu sang Gubernur Sulbar Andi Ali Baal Masdar yang kerap disapa ABM, sepertinya tengah sibuk menandatangani sejumlah surat – surat yang di sodorkan salah satu staf rujab.
Sembari menunggu ABM, sang istri Gubernur Andi Ruskati Ali Baal ikut menemani awak media ngoprol santai. Andi Ruskati atau akrap disapa Puang Bau adalah Ketua Gerindra Sulbar yang juga anggota DPR RI.
Dengan bahasa mandar yang sangat kental kamipun berbincang berbagai hal tanpa ada tema subtansi.
Tak lama kemudian, ABM pun datang duduk berdampingan dengan sang istri. Ia pun menyapa kami dengan santai dan penuh sahaja.
Diwajahnya terlihat begitu cerah, sembari tagannya membolak balik lembaran kertas yang jika dilihat kasak mata tertulis Visi – Visi.
Memang kadatangan kami persis ingin mewawancarai 3 tahun kepemimpinan Gubernur Sulbar. Namun, Ia hanya memberi beberapa catatan karya yang telah di capai.
Karena menurutnya, program pembangunan di Sulbar harus sejalan dengan visi – misi yang sudah di gariskan.
Pembangunan menurut ABM tak bisa diukur hanya fisik saja. Karena pembangunan SDM juga jauh lebih penting.
Dengan gayanya yang ceplas ceplos, jujur dan tanpa basa basi mencerminkan bahwa ABM bicara apa adanya. Putih .. putih ya hitam.. hitam. Kira-kira begitu konsistensi dirinya dalam membangun provinsi ke 33 di Indonesia ini.
Meski dia akui masih ada OPD yang belum memahami visi – misinya. Program yang tak jelas dan mubassir inilah menjadi catatan penting sang Gubernur Sulbar untuk mengevaluasi para pembantunya selama 3 tahun ini.
Menurut orang nomor satu di Sulbar ini tak segan -segan mencopot anak buahnya yang tidak becus bekerja.
Meski dia mengakui bahwa dirinya kerap mendapat kritikan. Namun, Dia yakin bahwa kritikan itu menurutnya konsekuensi dari seorang gubernur. ” Meski bukan kami yang berbuat tapi ujungnya yang salah gubernur begitulah,” ujarnya dengan setengah goyonan.
Soal wabah virus corona menjadi hal penting pula di sampaikan ABM. Ia telah memaksimalkan bantuan sosial kepada warga yang terdampak covid-19.
Bahkan kabarnya warga sulbar yang ada di perantauan malasyia akan kembali ke Sulbar. Itu juga mrnjadi catatan penting bagi Pemprov.
Sementara tempat karantina belum memadai. Jumlah ratusan orang yang jika memang betul akan kembali ke Sulbar harus diantisipasi sebaik mungkin.
Sesekali ngopi bareng itu diwarnai canda yang lepas. Mengalir begitu saja. Dan malam itu, tak semua obrolan bisa di publish.
Karena kebijakan dan sudut pandang masing – masing redaksi.
Obrolan ringan itu sesekali ditimpali sang istri gubernur Andi Ruskati dengan canda pula.
Politisi perempuan asal Sulbar ini punya tekad yang tulus pula memperjuangkan perlindungan anak dan perempuan, hingga menekan pernikahan dini dan gizi buruk.
Tak terasa obrolan hampir 2 jam itu harus disudahi, kami pun pamit kepada kedua tokoh Sulbar ini tanpa berjabat tangan. Maklum patuh pada protokol kesehatan.(*)