AdvertorialSulawesi Barat

Nilai Tukar Petani Sulbar Capai 158,28 persen, Bahtiar Koordinasi dengan Pemkab Pastikan Pasokan Aman

×

Nilai Tukar Petani Sulbar Capai 158,28 persen, Bahtiar Koordinasi dengan Pemkab Pastikan Pasokan Aman

Sebarkan artikel ini

Pemprov Sulbar

Polman, Beritaini.com — Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, bersama pimpinan OPD Pemprov dan Kabupaten Polman menggelar jalan sehat dan silaturahmi, sekaligus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional  Polewali Mandar, Rabu 8 Januari 2025.

Meski saat ini perkembangan harga sejumlah komoditi cukup stabil dan pasokan terbilang aman. Bahtiar berharap tim pengendalian inflasi daerah Pemprov dan Kabupaten serta unsur vertikal lainnya, berkoordinasi dan memastikan pasokan aman.

“Ini rutin kita laksanakan sebagai langkah kita melakukan pengendalian inflasi di daerah,” ucap Bahtiar.

Diketahui  Angka inflasi di Sulawesi Barat pada bulan Desember 2024 menunjukkan capaian yang positif. Inflasi Sulawesi Barat  tercatat sebesar 1,49 yoy, dan 0,66% mtm, dan inflasi tahun kalender  1,49%.

Baca juga:  Hadiri Rakor Pelaksanaan Shalat Ied, Suraidah Minta Pemprov Keluarkan Himbauan

Inflasi Sulbar 1,49 yoy  Sulawesi Barat lebih baik dibandingkan dengan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,57% yoy.  Hal ini menunjukkan keberhasilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Melihat perkembangan Indeks Harga Konsumen di dua kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, pada bulan Desember 2024, di Mamuju tercatat inflasi 2,47% yoy, dan 0,59 mtm. Sedangkan di Majene 0,87% yoy, dan 0,70% mtm.

Keberhasilan ini juga berdampak positif bagi petani, di mana Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat pada Desember 2024 mencapai 158,28%, meningkat dibandingkan bulan November 2024 yang tercatat sebesar 151,77%.

Capaian NTP yang tinggi ini mencerminkan kesejahteraan petani yang semakin meningkat, di mana harga yang diterima petani lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

Baca juga:  Gubernur Sulbar Hadiri Rakernas Pembangunan Pertanian 2021 Via Virtual

Dengan demikian, stabilitas harga yang terjaga tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi sektor pertanian di Sulawesi Barat.

“Keberhasilan pengendalian inflasi ini adalah hasil sinergi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, dalam menjaga ketersediaan serta keterjangkauan harga bahan pangan,” tandasnya.(*)