AdvertorialMamujuSulawesi Barat

Pemprov Sulbar Gelar Sharing Session Penguatan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan

×

Pemprov Sulbar Gelar Sharing Session Penguatan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Beritaini.com – Budaya birokrasi yang sangat mempengaruhi keberhasilan reformasi birokrasi adalah inovasi di pemerintahan yang menjadi sebuah kewajiban, terlebih lagi hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2017. Namun inovasi ini akan menjadi sulit dilakukan apabila masih banyak pegawai yang tidak terpacu untuk berubah.

Membentuk pemerintahan yang inovatif harus dimulai dengan kesadaran untuk selalu berinovasi. Dengan alasan itulah sehingga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Sharing Session Penguatan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah Provinsi, Kamis (14 Mei 2020).

Secara virtual, acara tersebut diikuti oleh JPT Pratama serta Administrator lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Dalam sambutannya, Muhammad Idris menyampaikan harapannya, bahwa dengan adanya sharing session tersebut maka pemerintah provinsi Sulawesi Barat harus bisa membangun ekosistem inovasi, agar dapat dengan mudah merencanakan inovasi yang dibutuhkan dan memiliki nilai manfaat.

Baca juga:  Akmal Malik Pamit dengan Catatan yang Harus Dibenahi

Acara yang dimulai pukul 14.00 wita tersebut, menghadirkan narasumber tunggal yakni Deputi Bidang Kajian Kebijakan danIinovasi Administrasi Negara LAN RI, Dr. TriWidodo Wahyu Utomo.

Selama kurang lebih 2 jam, penulis buku “Inovasi Harga Mati” ini mencoba menggugah rasa seluruh peserta forum agar senantiasa berinovasi, sebab menurutnya prestasi daerah tidak akan ada tanpa prestasi OPD dan prestasi itu dimulai dari inovasi.

“Sejauh ini Indeks Inovasi Daerah Sulawesi Barat belum bisa diberi peringkat, karena belum mengisi data inovasi. Asumsi sementara bahwa inovasi di Sulbar sudah ada, cuman saja belum dicatat. Ada mekanisme tersendiri agar inovasi tersebut dapat tercatat. Inovasi itu bersifat kontekstual jadi harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di daerah. Mengenali masalah adalah awal untuk melakukan inovasi,” paparnya.

Baca juga:  Ketua DPRD Sulbar Monitoring Program Marasa di Desa Lampoko Polman

Sebagai tambahan, pria kelahiran Jogyakarta ini juga menyampaikan bahwa, inovasi itu merupakan manisfestasi dari rasa syukur dan hanya mereka yang menjadikan pekerjaannya sebagai Passion mampu melakukan inovasi di lingkungan kerjanya.

“Ya, semua pembaruan adalah perubahan tapi tidak semua perubahan adalah pembaruan. Pembaruan pastilah inovasi. ASN harus menjadi pemain tidak terbatas. Menjadikan pekerjaan sebagai passion, sangat memudahkan seseorang untuk berinovasi. Idealnya one ASN one innovation. Tapi klo tidak, ya, 1 OPD beberapa inovasi,” bebernya.

Example 300250