Makassar, Beritaini.com – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar melakukan sosialisasi penguatan kelembagaan Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) di Kantor Kelurahan Balang Baru Kecamatan Tamalate, Makassar, Kamis (22/03).
Sosialisasi dipimpin Seklur Balang Baru, diikuti para Ketua RW RT, dan sejumlah Warga Balang Baru. Dalam sambutannya Seklur Balang Baru, menuturkan terima kasih atas kedatangan Tim dari PU untuk mengadakan sosialisasi ini di kelurahan Balang Baru.
“Program prasarana air bersih di Balang Baru sudah ada terbangun di beberapa RW. Tapi sebagian besar sudah tidak berfungsi lagi,” ujarnya.
Novia Wahyuni,ST selaku moderator mengatakan, tujuan Dinas PU mengadakan sosialisasi ini untuk melakukan sharing atau berdiskusi kepada masyarakat. “Kita ingin mengetahui apa-apa saja yang menjadi kendala, sehingga sarana yang ada tidak difungsikan,” ungkapnya.
“Jadi maksud dan tujuan kami ke Balang Baru untuk sharing, dengan warga. Apalagi ada beberapa prasarana air bersih di daerah ini tidak berfungsi,” ujar Novia.
Warga juga mengungkapkan masalahnya, seperti sarana air bersih program Pamsimas yang ada di RW 3. Itu tidak difungsikan, sumur bornya sudah ditutup, karena airnya sudah tidak layak dan berbau busuk. Yang tersisa hanya tinggal towernya saja.
Selain itu, sarana yang ada di Jalan Dangko bantuan dari CARE sambungannya melalui PDAM dan memiliki sambungan 15 Kepala Keluarga (KK). Sekarang sudah tidak difungsikan lagi karena pihak pengelola sudah memutuskan sambungan 15 KK tersebut.
Hal itu disebabkan tidak adanya kesadaran masyarakat untuk membayar kontribusi dari pemakaiannya, dan memberatkan kepada pihak pengelola dan akhirnya pihak pengelola sendri yang menggunakan sarana tersebut.
Dg Gassing warga RW 1 Balang Baru mengungkapkan, bahwa di RW 1 khususnya di RT 2 masih banyak warga yang sangat kekurangan air bersih. Untuk itu dia mengusulkan pembangunan tower sarana air bersih di daerah tersebut.
“Selama ini warga RT 2 hanya menggunakan sumur umum, itupun hanya bisa digunakan untuk mandi, dan cuci saja. Dan tidak layak untuk dijadikan air minum,” kata Dg Gassing warga setempat. (*)
