Makassar, Beritaini.com – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji melakukan silaturahim di markas daerah Laskar Merah Putih Indonesia Sulawesi Selatan di jalan landak baru lorong 2 Makassar, Senin (04/09).
Kedatangan manajemen rumah sakit daerah labuang baji yang di wakili kepala bagian umum Rahmat Jaya dan Akhsan Nurhady kepala instalasi farmasi dan di terima langsung ketua LMPI SulSel, Andi Nur Alim.
Kepala Bagian Umum RSUD Labuang Baji , Rahmat Jaya mengatakan, “silaturahim ke lmpi untuk menguatkan persaudaraan secara personal baik kepada ketua dan pengurus serta anggota LMPI sulsel dan khususnya secara kelembagaan agar rsud labuang baji bisa lebih mengoptimalkan pelayanan sehingga kejadian yang lalu tidak terjadi lagi karena keterlibatan LMPI sulsel sebagai lembaga yang konsentrasinya mengawal persoalan sosial kemasyarakatan,” tukasnya.
Ketua LMPI Sulsel, Andi Nur Alim, dalam kesempatan yang sama mengatakan, “kami menyambut niat baik manajemen rumah sakit labuang baji untuk datang ke markas melakukan klarifikasi terkait penolakan pasien anak beberapa pekan lalu dan bersedia menjamin, untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit labuang baji, dan kami atas nama lembaga akan selalu mengawal laporan masyarakat dan mengawasi pelayanan rumah sakit labuang baji, kejadian kemarin adalah kejadian akhir rumah sakit menolak pasien khususnya pasien anak,” pungkas Andi.
Sebelumnya diberitakan, keluarga pasien rahmayadi orang tua dari, ardiansyah (5), juga telah datang ke markas lmpi sulsel menyampaiakan bahwa kedua belah pihak telah melakukan upaya damai dan telah di berikan perawatan medis secara normatif.
Andi Nur Alim menambahkan, “direktur rsud labuang baji, dr. Mappatoba, untuk mengingatkan seluruh petugas rumah sakit tanpa terkecuali agar memberikan pelayanan sesuai standar opersional prosedur dengan pendekatan secara hati kepada pasien dan keluarganya sehingga apa yang di harapkan pelayanan prima dapat terwujud, bukan dengan melawan keluarga pasien dengan emosional seharusnya keluarga pasien di hadapi dengan mengunakan bahasa hati,” harap Andi Nur Alim.(**)