Mamuju, Beritaini.com – Debat publik putaran terakhir pasangan calon Bupati Mamuju dan Wakil Bupati Kabupaten Mamuju tahun 2020 berlangsung di Hotel Maleo Mamuju. Rabu 2 Desember 2020.
Dalam sesi pemaparan visi-misi pasangan 01 Sitti Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud menyebutkan bahwa, “kemiskinan menjadi masalah utama, ketimpangan antara desa dan kota terjadi, IPM dan PDRB semakin rendah, kemiskinan semakin meningkat,” sebut Sitti Sutinah Suhardi.
Dari Hasil Cek Fakta :
Disadur dari laman http://mamujukab.go.id/ Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi barat Win rizal mengaku, sampai saat ini Kabupaten Mamuju masih menjadi barometer pertumbuhan di Sulbar dengan berbagai capaian pertumbuhan yang cukup baik, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 67 persen, angka kemiskinan yang telah mampu ditekan dalam satu digit (6,17 persen), cukup baik bila dibandingkan dengan angka secara umum tingkat provinsi Sulbar yang masih diatas satu digit (11,02 persen) terlebih soal inflasi, Winrizal menyebut pernovember 2019 Mamuju hanya mengalami inflasi 0,73 diprediksi hingga akhir tahun angka tersebut tidak akan lebih 1,8 “ini artinya gejolak harga dipasar telah tertangani dengan baik, daya beli masyarakat juga telah cukup baik,” kata dia.
Dari laman yang sama dirilis BPS, Kabupaten Mamuju Dalam Angka 2020 halaman 118, tabel menunjukan garis kemiskinan, jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Mamuju sebagai berikut :
Faktanya sejak kepemimpinan Habsi Wahid dan Irwan SP Pababari, 2016 sampai saat ini jumlah penduduk miskin di Mamuju terus meningkat dari jumlah 17.470 pada tahun 2016 meningkat menjadi 20.570 tahun 2019. Dalam persentase, 6,48% pada 2016 meningkat 7,18% pada 2018 dan pada tahun 2019 yang baru dirilis turun 0,12 persen seiring bertambahnya jumlah penduduk. (lihat tabel).
Sumber :
- http://mamujukab.go.id/kepala-bps-akui-pertumbuhan-mamuju-masih-jadi-barometer-di-sulbar/
- https://mamujukab.bps.go.id/publication/2020/04/27/799442f1a385277c585db165/kabupaten-mamuju-dalam-angka-2020.html