Mamuju, Beritaini.com – Terlahir dari keluarga guru agama, Husain berhasil meraih profesor di usia 41 tahun, usia yang tergolong muda pada saat itu untuk meraihnya dengan seabrek prestasi akademik yang telah ia capai.
Ia tak pernah membayangkan sebelumnya akan meraih predikat profesor di usianya yang relatif muda saat itu
Husain remaja, tahun 1985 lulus pada dua perguruan tinggi ternama di Makassar. Lulus di Unhas Fakultas Hukum dan lulus di UNM (pada saat itu IKIP) pada Pendidikan Teknik Mesin. Namun kedua orang tuanya menghendaki agar Husain menjadi seorang guru.
Kepatuhannya pada kedua orang tua, kedisiplinan dan kemampuan di atas rata-rata mahasiswa saat itu, berbagai tawaran beasiswa diterima Husain dalam menempuh pendidikan tinggi hingga bergelar Doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Di periode kedua Dekan Fakultas Teknik UNM, Husain mencalonkan diri sebagai Rektor. Tak satupun petinggi UNM yang menginginkan dirinya menjadi Rektor kala itu. Husain berhasil memenangkan pertarungan nakhoda UNM yang sangat ketat dengan dukungan grass root UNM.
“Masuk menjadi rektor, bukan karena mau duduk di singgasana, bukan karena mau duduk di tahta, tapi mau bekerja,” tegas Prof Husain Syam pada acara Ngopi Bareng di Cafe Kita Mamuju, Sabtu malam 19 September 2020.
Dalam perjalanannya sebagai Rektor, Husain berhasil membawa UNM menjadi 20 besar perguruan tinggi ternama di Indonesia, sebelumnya UNM tidak berada pada peringkat 100 besar perguruan tinggi ternama.
Pengalaman manajerial dan jiwa petarung yang dimiliki Husain, ingin ia patrikan lebih luas dalam kancah Sulawesi Barat yang kompleks dan penuh dinamika.
Jelang ulang tahun Sulawesi Barat yang ke 16 tahun, Husain memaparkan harapan-harapannya.
Sulawesi Barat belasan tahun dalam potret Husain, sebagai Koordinator Penjaminan Mutu Pembangunan di Sulawesi Barat, belum sesuai dengan harapan.