Makassar, Beritaini.com – Puluhan siswa boarding SMAN 17 Makassar menjadi korban keracunan di sekolah, hal ini ditanggapi oleh pemilik katering, Herman Hafid.
Menurutnya, ada upaya sabotase dalam kasus keracunan yang diamanatkan padanya. Terlebih, tudingan bahwa makanannya beracun tersebut beredar sebelum adanya hasil lab dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Herman mengungkapkan, selain dirinya, ada satu oknum yang juga menyediakan jasa makanan di SMAN 17 Makassar secara ilegal. Berbeda dengan usaha katering miliknya yang diakuinya dibuka melalui Pergub (Peraturan Gubernur).
“Petugas lab mengambil sampel makanan beracun hanya di lokasi kejadian (SMAN 17). Petugas tidak mengambil sampel di rumah produksi saya,” ungkapnya saat ditemui pada Sabtu (24/11).
“Saya beri makan (siswa) jam 7 pagi. Kejadiannya itu siang. Ada 37 siswa dia (oknum) kasi makan,” jelasnya.
Lanjut Herman, Ia akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan oknum tersebut ke pihak yang berwenang.
“Hari Senin, Saya akan laporkan oknum itu ke polisi. Juga ke kejaksaan kalau perlu,” ancamnya.