Mamuju, Beritaini.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju terus melakukan upaya-upaya penurunan angka stunting karena ditengarai terjadi peningkatan jumlah stunting di Kabupaten Mamuju.
Kabid Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Dinkes Mamuju, Dewi Sundari mengungkapkan, berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM) terjadi peningkatan pengukuran di Posyandu.
“Hal ini juga lah yang membuat stunting di Mamuju meningkat,” kata Dewi Sundari kepada media, Selasa 11 April 2023.
Meski demikian, angka prevalensi stunting Mamuju berada di bawah angka stunting Sulbar yakni 35 persen secara keseluruhan.
“Dari data penelitian, penyembuhan anak stunting baru sekira 40 persen artinya pekerjaan kita masih banyak,” kata Dewi.
Olehnya itu, Dinkes Mamuju akan memperketat intervensi penanganan stunting mulai dari desa.
“Kami lakukan spesifik kepada yang diduga stunting dan kegiatan kontrol di luar dari kesehatan,” ungkap Dewi Sundari.
Dewi kembali mengungkapkan, bahwa secara keseluruhan balita di Mamuju mencapai 23 ribu jiwa.
Masih terdapat balita yang masuk kategori stunting, sementara maksimal masa penyembuhan hanya sampai umur lima tahun.
“Di atas umur itu sudah susah untuk disembuhkan, tapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang terus melakukan pola hidup sehat,” ungkap Dewi.
Sejumlah program pun dijalankan, mulai dari program aksi bergizi yang menyasar pelajar, hingga pengawasan terhadap ibu hamil.
“Kedua program ini dilakukan sejak remaja, apabila bisa terus digalakkan tentunya akan berdampak positif,” harap Dewi Sundari.
Untuk diketahui, saat ini Kabupaten Mamuju berada diperingkat ke empat prevelensi stunting berdasarkan data stunting di Sulbar.(*)
