OpiniPilkada

ANALISIS SWOT DALAM PILKADA

×

ANALISIS SWOT DALAM PILKADA

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr. Muslimin, M.Si

Seorang intelejen dunia yang cukup terkenal yang bernama Sun Tzu(1992) mengatakan ‘ apabila kita telah mengenal kekuatan dan kelemahan lawan sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan pertarungan’, dan konon konsep ini dianut oleh gengis khan untuk menguasai daratan cina dan juga sebagian besar jenderal perang saat perang dunia kedua termasuk hitler dan stalin.

Bagi Sun Tzu, seorang pendekar silat apapun, jenderal yang mumpuni sekalipun tentu akan lebih memilih menghentikan perlawanan musuh daripada menyakitinya. Logika sederhananya untuk bisa menghentikan perlawanan musuh maka harus mampu menguasai musuh, sedangkan untuk mampu menguasai musuh harus bisa menjatuhkan musuh sedangkan untuk bisa menjatuhkan musuh harus bisa mengenali titik kelemahan musuh tersebut.

Baca juga:  Snouck Hurgronje, Kisah Cendekia Pemecah Umat

Analisis SWOT dalam pertarungan Pilkada

SWOT adalah singkatan dari strengths( kekuatan), weaknesses( kelemahan), opportunities( peluang), dan threats( ancaman), dimana SWOT ini dijadikan model dalam menganalisis suatu organisasi yang beroreantasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi itu secara komfrehensif.

Berbagai kalangan baik akademisi, birokrat hingga praktisi dan politisi meyakini bahwa jika analisis dengan mempergunakan perspektif SWOT dimana memiliki banyak keunggulan salah satunya kita dapat memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penugasan terhadap keputusan yang akan dilakukan.

Oleh karena itu jika kita tarik dalam konteks pertarungan di pilkada, maka menjadi menarik karena ada beberapa kegunaan analisis SWOT ini kaitannya dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :

Baca juga:  Ni'matullah Sebut Peluang Danny Besar Kendarai Demokrat

1. Mampu memberikan gambaran suatu kondisi dari empat sudut di mensi, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
2. Dapat menjadi rujukan pembuatan rencana keputusan selanjutnya
3. Mampu memberikan pemahaman kepada publik untuk bersimpati bahkan bergabung dalam suatu ikatan organisasi dengan prinsip saling menguntungkan
4. Dapat menjadi penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat.