Makassar

Ekspedisi Seven Summit Difabel, Tak Ada Puncak Gunung Yang Harus Dibayar

×

Ekspedisi Seven Summit Difabel, Tak Ada Puncak Gunung Yang Harus Dibayar

Sebarkan artikel ini

beritaini.com – Ekspedisi seven summit difabel yang beranggotakan 3 orang atlet dan 5 orang pendamping yakni Eko Purege, lahir di Wasuponda Luwu Timur pada tgl 07 Juli 1986 sebagai pimpinan ekspedisi. Risma lahir di maros tanggal 15 maret 1988 dan Abd. Rahman alias Gusdur lahir di makassar 4 november 1986 sebagai anggota team ekspedisi.

Selanjutnya Hazaifah sebagai pendamping Eko purege, Ardillah Indah P. dan Nur Aini pendamping Risma Irmawati, sedangkan yg menjadi pendamping Abd. Rahman yg lebih akrab disapa Gusdur yakni yayat & reski yang merupakan mahasiswa PLB di UNM Makassar.

Setelah sukses menjajalkan kaki dipuncak tertinggi pegunungan latimojong pada tanggal 3 Desember 2016 bertepatan dengan hari difabilitas Nasional.

Baca juga:  Diskusi KODIM 1408 Makassar, Persatuan dan Kesatuan Demi Tegaknya NKRI

Selanjutnya “kami dan team akan melanjutkan pendakian ke pegunungan Mekongga & nokilalaki yang berlokasi di Sulawesi Tenggara dan tengah pada bulan februari sebagai rangkaian ekspedisi seven summit Indonesia difabel ini” mohon doax teman dii” ungkap Eko Purege dibalai panti sosial jln AP. Pettarani.

Eko Purege berpesan kepada para pendaki, “Tidak ada puncak gunung yang harus dibayar dengan tangan, kaki dan jari-jemari. Kembali ke rumah dengan keadaan selamat adalah tujuan kita, bisa mencapai puncak hanyalah bonus…,” pungkasnya.(art/*)