beritaini.com, Makassar – Gerakan Makassar Tanam Cabe 10.600 bibit adalah salah satu inovasi Pemerintah Kota Makassar dari sekian banyak inovasi-inovasi lain yang telah digulirkan oleh Walikota Makassar, Danny Pomanto.
Besok, Minggu 29 Januari 2017, pukul 07:00 Wita, sebagai momentum Gerakan Makassar Tanam Cabe yang di pusatkan di Kompleks Griya Prima Tonasa Kecamatan Biringkanaya.
Gerakan massal yang dicetuskan oleh Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto ini adalah sebagai tombol penggerak awal dimulainya program Bulo dan akan dilakukan penetrasi ke seluruh kecamatan di Makassar. Gerakan ini juga dijadikan momentum percepatan pelaksanaan program Badan Usaha Lorong (Bulo) di seluruh kecamatan yang ada di kota Makassar.
Danny dalam kesempatan lain mengatakan, “bulo bukan hanya milik satu SKPD, tapi sinergi dari seluruh SKPD. Misalnya Dinas Ketahanan Pangan, mengidentifikasi dan menverifikasi Poktan yang mana memenuhi syarat dan layak menanam cabe. Syaratnya, minimal satu poktan beranggotakan 20 orang yang berbasis kelompok, bukan berbasis lorong. Dinas Koperasi membuat suatu protokol kelembagaan Poktan serta peran koperasi disetiap wilayah. Nanti setelah berbuah, manjadi domain Dinas Perindag untuk memikirkan pengelolaan dan pemasaran. Untuk mengembangan usaha dari sisi Informasi Tekhnologi itu ada di ranah Dinas Kominfo yang akan mengembangn sistem aplikasi, termasuk juga optimalisasi internet dan juga CCTV dilorong. Untuk Dinas Pariwisata, tentu ini menjadi tantangan dalam memasukkan lorong sebagai wahana eko pariwisata. Sedangkan untuk Dinas PU, bertanggungjawab untuk mendesain tempat sebagai wadah berjalannya bulo itu supaya aman,” paparnya.
Kepala Dinas PU Kota Makassar hari ini, 28 Januari 2017, meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan iven Gerakan massal ini.
“PU Makassar melakukan perencanaan desain masterplan berjalannya program ini hingga dapat terlaksana dengan baik dan sukses serta bermanfaat bagi warga Makassar, sebagai wadah membangun usaha lorong dan meningkatkan produktifitas warga,” ucap Muh. Ansar Kadis PU Makassar.
Bank Indonesia (BI) merilis, harga cabai adalah sumber utama permasalahan inflasi sampai akhir 2016. Hal itu terlihat dari kontribusi harga cabai terhadap inflasi sejak awal tahun yang mencapai 16,1 persen dari komponen inflasi.(irf)