Opini

Menggamit Ide Dilangit Senja

×

Menggamit Ide Dilangit Senja

Sebarkan artikel ini

Catatan Lepas

Oleh : Mursalim Majid ( Wartawan/ Wakil Ketua PWI Sulbar)

Sore, detik – detik jelang senja mulai turun. Tangan – tangan seniman itu mulai menabu gendang tradisional.

Di kompleks rumah adat mamuju di sebuah panggung yang telah disiapkan, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Mamuju (DKKM) tengah menggelar latihan perkusi.

Santai sembari menikmati senja bersama sejumlah pengurus PWI Sulbar. Menikmati segelas kopsus di salah satu cafe di kompleks Rumah Adat Mamuju.

Obrolan santai mengalir lepas tak ada tema yang dibahas kecuali melepas jenu.

Di sisi cafe, sungai kecil mengalir dengan tenang. Sembari menatap rencana pembangunan lanscape ikon Kota Mamuju.

Alangkah indahnya jika kelak dibuatkan jembatan penghubung antara rumah adat dengan lanscape kota mamuju. Begitu ide menggamit di kepala.

Baca juga:  Otokritik Opsi KPU Jadwal Ulang Pilkada Serentak
Rencana Pembangunan Landscape Kota Mamuju

Hanya sebatas ide belum ditahu bagaimana desain tower kota mamuju kedepan.

Jembatan penghubung yang akan terintegrasi dengan rumah adat itu bisa juga menjadi ikon wisata budaya.

Kenapa tidak? Agenda pertunjukan kesenian dan pameran kerajinan tangan di cafe itu bisa dijadikan daya tarik wisata budaya.

Disana akan tersedia pertunjukan kesenian tradisional. Yang teragenda dengan baik.

Sedangkan landcape yang dibangun diseberang sungai kecil itu akan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.

Tinggal bagaimana Pemkab Mamuju mendesain ruang publik itu menjadi ruang ekonomi untuk PAD.

Berlama-lama duduk tak terasa bola merah jingga itu mulai tenggelam dan suara adzan magrib mulai terdengar. Kamipun beranjak, menuju Masjid.(*)

Example 300250