AdvertorialMamuju

Percepatan Penurunan Stunting, 22 Puskesmas di Kabupaten Mamuju Telah Salurkan Makanan Tambahan

×

Percepatan Penurunan Stunting, 22 Puskesmas di Kabupaten Mamuju Telah Salurkan Makanan Tambahan

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Beritaini.com – 22 puskesmas di Kabupaten Mamuju telah menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan atau PMT berbahan pangan lokal protein tinggi.

Makanan tambahan yang diberikan kepada balita dengan tiga kategori, yakni gizi kurang, berat badan tidak naik, dan berat badan kurang. Selain balita, juga menyasar ibu hamil Kurang Energi Kronis atau KEK.

Makanan bertujuan untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita serta ibu hamil KEK sejak dini di Kabupaten Mamuju.

“Dari 23 puskesmas, 22 itu semua mulai semua (menyalurkan PMT, red), kecuali Puskesmas Salissingan, Kecamatan Balabakang. Tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini juga sudah bisa,” kata Kabid Kesmas, Dinkes Mamuju, Dewi Sundari, Selasa 26 September 2023.

Baca juga:  Pemkab Mamuju Siapkan Rumah Singgah Kelahiran di Puskesmas

Sejumlah kendala dialami puskesmas yang berada di daerah tersebut. Di antaranya cakupan wilayah sasarannya tersebar di sejumlah pulau. Sementara insentif kader posyandu yang menyajikan makanan di dapur sangat terbatas.

Dewi menguraikan, berdasarkan juknis PMT, biaya sekali masak untuk satu orang sasaran senilai Rp26.500. Dari nominal itu, kader hanya menerima 15 persen. Tidak hanya itu saja, 15 persen itu masih dikurang 5 persen untuk administrasi dan pelaporan kegiatan.

“Kalau itu yang mau dipakai kader untuk transpor ke pulau-pulau. Inilah yang menjadi kendala kita sekarang,” pungkasnya.

“Ke depan mudah-mudahan ada sharing dari desa. Supaya bisa menambah, minimal penganggti transpornya kader untuk datang memasak. Kita mau meningkatkan gizi pada balita gizi kurang maupun ibu hamil KEK,” terang Dewi.

Baca juga:  Cegah Stunting, Dinkes Mamuju Matangkan Program PMT bagi Balita dan Bumil

Dewi berharap, ada keterlibatan pemerintah desa untuk menengahi kendala tersebut. Utamanya dalam membantu bentuk anggaran. Apalagi, Dinkes Mamuju dan pemerintah desa memiliki tujuan yang sama untuk mempercepat penurunan stunting.