BeritaMamujuSulawesi Barat

Gubernur Sulbar: ASN Yang Gunakan Tabung 3 Kg Ambil Hak Warga Miskin

×

Gubernur Sulbar: ASN Yang Gunakan Tabung 3 Kg Ambil Hak Warga Miskin

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Beritaini.com – Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, memerintahkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sulbar, beralih dari penggunaan tabung gas elpiji bersubsidi 3 kg ke elpiji 5,5 kilogram.

Hal ini ditegaskannya pada kampanye penggunaan elpiji tabung 5,5 kilogram oleh PT. Pertamina, di lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Selasa 17 Oktober. ASN yang masih menggunakan gas bersubsidi untuk masyarakat miskin ini, diimbau agar beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,” ujar mantan Bupati Polman dua periode ini, Selasa (18/10).

Lanjut Ali, kebijakan itu telah diberlakukan sejak April 2017 melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Sulbar ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar. Tujuannya, agar alokasi subsidi elpiji yang lazim disebut tabung melon ini bisa dialihkan untuk kepentingan lain.

Baca juga:  Tak Sekedar Memenuhi Kuota, Suara Perempuan Diharapkan Nyaring Terdengar di Parlemen

“Kan tidak etis kalau gaji sudah di atas UMP tapi masih menggunakan tabung elpiji tiga kilogram. Itu telah mengambil hak dari warga lainnya. Jadi harus dilarang,” tegasnya.

Dia menambahkan, kebijakan ini bisa saja bersifat terikat jika larangan itu tak diindahkan ASN. Yaitu dengan membuat peraturan khusus larangan terhadap ASN menggunakan tabung gas elpiji 3 kg.

Di tempat yang sama, Pimpinan Unit Bisnis LPG Sulawesi, Isfahani menyatakan PT Pertamina Sulawesi telah menyiapkan 120 ribu tabung elpiji 5,5 kilogram sebagai awal. Itu diperuntukkan kepada ASN Pemprov Sulbar.

Dia mengakui, sejak diluncurkan elpiji bright 5,5 kilogram pada Desember 2016 lalu, telah terjual 3.000 unit lebih tabung di Sulbar. “Tabung elpiji 5,5 kilogram memiliki tingkat keamanan yaitu memiliki dubel spindel, sehingga lebih aman dari kebocoran,” ungkapnya.

Baca juga:  DPRD Sulbar Rapat Pansus Ranperda Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif

Hadirnya elpiji bright itu sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg. Mengingat stok tabung elpiji 3 kilogram terbatas sesuai regulasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.

“Kecuali elpiji non subsidi itu tanpa batas. Jadi jika stok menipis kita bisa minta lagi, tapi hingga akhir tahun stok elpiji Sulbar masih aman. Stok per hari masih berada 50 ribu unit,” tutur Isfahani. (*)

 

Example 300250